Geger Tukang Ojek di Bandar Lampung Serang dan Rampas Atribut Pengemudi Go-jek

Penulis: Romi Rinando
Editor: Heribertus Sulis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Helm dan jaket pengemudi Go-Jek dibakar saat aksi sweeping, Minggu (114/5/2017).

BANDARLAMPUNG, TRIBUN - Kehadiran layanan ojek berbasis aplikasi online atau Gojek di Lampung mulai mendapat aksi penolakan dari Persatuan Ojek Bandar Lampung (Pokbal).

Para tukang ojek yang tergabung Pokbal melakukan aksi sweeping terhadap pengemudi Gojek, Minggu (14/5).

Adi Purwanto salah satu driver Gojek yang mengalami aksi sweeping mengaku tertekan dengan kejadian yang dialami di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam atau tepatnya di depan Wisma Bandar Lampung, kemarin.

Saat terjaring aksi yang dilakukan Pokbal Bandar Lampung, Adi sedang mengantar penumpang. Ia dihadang empat pengojek yang langsung menghentikan kendaraanya.

"Kejadian tadi di depan wisma ada empat orang menghadang saya. Mereka langsung pegang stang motor. Helm penumpang dan jaket saya dilepas paksa di dalamnya ada uang sekitar Rp 20-30 ribu,” kata Adi.

Kata Adi, setelah helm penumpang diambil, langsung dibanting di lokasi. "Saya sudah bilang jangan paksa, mereka tetap saja minta dilepas, tidak ada kekerasaan. Cuma ambil atribut Gojek saja," kata Adi.

Pantauan Tribun Lampung sempat terjadi kejar-kejaraan driver Gojek dengan anggota Pokbal di Jl ZA Pagar Alam tepatnya di depan kampus Umitra, Minggu, siang. Bahkan salah satu pengemudi Gojek yang akan dicopot atributnya sempat kabur dengan meninggalkan motornya.

Aksi kejar-kejaraan dan sweeping juga terjadi di JA Pagar Alam, arah masuk Jl Untung Suropati yang menjadi pangkalan non Gojek. Di kawasaan itu terdapat sekitar dua puluhan anggota Pokbal berseragam hijau muda sudah siaga menjaring pengemudi Gojek.

Di lokasi pula atribut Gojek berupa helm, jaket dengan ciri khas warna hijau, hasil sweeping milik pengemudi gojek dikumpulkan kemudian dibakar di pinggir jalan. Aksi pembakaran atribut ini sempat disaksikan aparat kepolisian.

Aksi bakar-bakar atribut Gojek berakhir setelah anggota Polisi dari Polresta Bandar Lampung tiba di lokasi dan meminta seluruh anggota Pokbal kumpul di Tugu Adipura.

Sejumlah koordinator dan anggota Pokbal mengaku menolak kehadiran Gojek. Mereka menilai kehadiran Gojek telah menjatuhkan tarif angkutan ojek di Lampung.

"Kami menolak Gojek masuk Lampung, karena merusak tarif ,” kata Arief ditemui disela-sela aksi seweeping di Jl Untung Suropati.

Arief menambahkan, kehadiran Gojek di Lampung belum dibutuhkan, dengan alasan di Lampung masih banyak ojek-ojek di pangkalan yang beroperasi.

Senada disampaikan Herman AS anggota Pokbal dari Telukbetung Barat. "Mereka Gojek itu merusak harga,” kata Herman.

Sementara Satgas Pengawasaan Lapangan Gojek Lampung, Emil Salim, menyayangkan aksi sweeping yang dilakukan pengojek terhadap anggota Gojek.

Seharusnya, tidak boleh ada tindak kekerasaan dalam bentuk perampasaan atribut Gojek.

Menurutunya, tindakan yang dilakukan pengojek yang tergabung dalam Pokbal sudah menyalahi aturan, dan harus ditindak dan diproses sesuai UU.

"Kami tadi sudah pertemuan di Adipura, dan rencanannya besok (hari ini) kami akan pertemuan lagi. Dan kami sayangkan aksi-aksi yang dilakukan Pokbal ini seharusnya tidak boleh terjadi, dan kami minta aparat memproses aksi kekerasaan ini,” kata Emil.

Dia mengatakan, dari hasil laporan yang masuk sampai saat ini baru sekitar 10 an atribut milik Gojek yang dirampas maupun disita oleh anggota Pokbal, dan soal kerugian pihaknya belum menghitungnya.

"Dari laporan yang masuk itu ada 10 atribut yang diambil, baik jaket maupun helm, tapi belum semua mitra kami yang melapor. Jadi sementara yang sudah terdata baru 10,” ungkap Emil yang mengaku berkantor di Jl MH Thamrin, Gotong Royong.

Saat ditanya terkait tarif Gojek yang menjadi salah satu alasan penolakan dari Pokbal, Emil membantah.

Namun soal skema tarif yang ditetapkan Gojek, ia tidak mengetahui pasti karena ada bagian tersendiri yang menghitung dan menetapkannya.

"Soal tarif saya tidak tahu jelas, karena itu bagian ada yang menghitung. Jadi kami inginkan kejadian sweeping ini tidak lagi terulang. Kami juga sudah melaporkan aksi sweeping ini ke Polsek-polsek,” katanya.

Tags:

Berita Terkini