Liputan Khusus Tribun Lampung

Retail Lampung Andalkan Diskon Hadapi E-Commerce

Penulis: Ana Puspita Sari
Editor: Ridwan Hardiansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita Sari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Meski online shop atau toko daring telah menjamur, Tirta (25) mengaku lebih senang berbelanja secara konvensional dengan mendatangi toko.

Menurutnya, ia bisa mendapatkan harga barang lebih murah karena toko biasanya akan memberikan diskon.

Di Lampung, pengusaha retail, baik skala lokal maupun nasional, memang mengandalkan diskon menghadapi e-commerce yang telah menjadi tren belakangan ini.

“Harga di online shop biasanya lebih murah dibanding offline shop. Tetapi karena offline shop umumnya memberikan diskon, harganya malah lebih murah lagi,” ungkap Tirta, Jumat (12/5/2017).

Store General Manager Hypermart Central Plaza Lampung, Muhammad Ali menerangkan, pemberian harga promo maupun diskon mampu mendatangkan konsumen lebih banyak ke Hypermart.

Strategi itu pula yang diterapkan di tengah persaingan dengan e-commerce yang menjamur.

BACA JUGA: Awas! Kecanduan Game Online di Smartphone

“Kami memberikan program promo, misalnya promo potongan voucher diskon. Banyak yang memanfaatkan program promo tersebut,” terang Ali.

Di Chandra, potongan harga maupun diskon diberlakukan, baik di supermarket maupun superstore.

Di supermarket, potongan harga berubah setiap Kamis yang berlaku hingga Rabu.

Sementara di superstore, diskon bisa diberikan hingga 50 persen.

Manager Chandra Superstore, Hardoyo Atmojo menerangkan, kehadiran e-commerce belum memberikan pengaruh signifikan terhadap penjualan.

“Ada kemungkinan, orang masih ada yang lebih percaya belanja langsung karena bisa melihat barangnya sebelum membeli,” ungkap Hardoyo.

Assistant Store Manager Center Point Lampung, Dominikus Oos Edwi mengungkapkan, pihaknya menerapkan promo harga untuk menarik konsumen supaya datang langsung ke Center Point Lampung.

“Kami juga menghadirkan produk-produk up to date dan memberikan pelayanan yang ramah, serta menciptakan atmosfer berbelanja yang bersahabat untuk konsumen,” ucap Edwi.

Pemilik Oraqle, Fetto Prawira Negara mengatakan, ia menjual produk dengan harga yang lebih murah, dibanding produk-produk yang ditawarkan melalui e-commerce.

BACA JUGA: Sosialita Lampung Pilih Beli Tas Mewah di Singapura

Sehingga, kehadiran e-commerce tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan.

Hal serupa disampaikan Kepala Toko Fitrinofane Swalayan, Santi.

Menurutnya, sejak e-commerce muncul, hal itu tidak berpengaruh terhadap penjualan di Fitrinofane.

Siapkan E-Commerce

Hardoyo mengatakan, e-commerce merupakan tren yang muncul dari perkembangan teknologi.

Karena menjadi diminati banyak orang, Chandra pun bersiap menghadapi fenomena tersebut.

"Mau tidak mau, kami harus mengikuti pertumbuhan dan perkembangan itu. Kalau tidak, kami pasti akan tertinggal. Apalagi, menolak pertumbuhan dan perkembangan adalah hal yang sangat tidak mungkin dilakukan," ujar Hardoyo.

Karena itu, Hardoyo menuturkan, Chandra telah membentuk tim khusus untuk menjajaki kemungkinan mendirikan e-commerce.

Menurut Hardoyo, pihaknya masih mempelajari berbagai mekanisme dalam e-commerce, misalnya metode pengiriman barang.

BACA JUGA: Mau Pakai Obat Cina Usai Cesar? Cek Keasliannya

Penjajakan pembuatan e-commerce juga sedang dilakukan Center Point.

Edwi mengatakan, perencanaan untuk menerapkan sistem belanja online sudah mulai dilakukan.

“Kami memang baru akan menerapkan e-commerce. Karena, efeknya cukup besar untuk mendatangkan konsumen,” ujar Edwi.

Sementara, Ali menjelaskan, Hypermart telah menerapkan sistem belanja online kepada konsumennya.

Pembeli cukup mengakses aplikasi Hypermart Online yang tersedia di smartphone (ponsel pintar), apabila ingin berbelanja.

“Sangat mudah. Kami juga memberikan pelayanan free delivery,” terang Ali.

Walau demikian, menurut Ali, jumlah pembeli di e-commerce Hypermart Lampung masih lebih sedikit, dibandingkan konsumen yang berbelanja langsung ke toko.

BACA JUGA: Kelola Arisan Raup Rp 15 Juta per Bulan

“Respons konsumen yang membeli via online cukup bagus. Setiap hari, pasti ada konsumen di Bandar Lampung yang belanja melalui aplikasi Hypermart Online. Meskipun, jumlahnya belum sebanyak konsumen yang belanja langsung ke toko,” ungkap Ali. (ana/din/val)

Berita ini telah diterbitkan di Koran Tribun Lampung berjudul "Retail Lampung Andalkan Diskon" pada Minggu, 14 Mei 2017.

Simak informasi berbagai topik menarik lain di Lampung, yang disajikan secara multiangle, di RUBRIK LIPUTAN KHUSUS Koran Tribun Lampung setiap Hari Minggu.

Berita Terkini