TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Di era sekarang, ponsel adalah benda yang tidak terpisahkan dari kita semua.
Tidak heran jika tingkat cyber crime juga meningkat.
Sejauh ini, tidak ada ponsel yang tidak bisa di hack. Hampir setiap ponsel bisa di hack.
Baca: Ada Chat Mesum di Ponsel Asisten Rumah Tangga Ustaz Al Habsyi, Polisi Geleng-geleng Kepala
Baca: Kapolri Ingin Adopsi Sistem KPK untuk Densus Tipikor
Baca: Balai Karantina Gagalkan Penyelundupan Hewan Dilindungi
Oleh karena itu, untuk mengurangi potensi risiko diretas, Bright Side memberitahu 3 hal:
- bagaimana cara ponsel bisa diretas,
- bagaimana mengenali jika ponsel diretas, dan
- bagaimana melindungi ponsel dari hacker.
Berikut ini penjelasannya:
Bagaimana cara ponsel bisa diretas:
- Cara termudah melalui jaringan Wi-Fi gratis yang di tempat umum.
- Isi daya baterai ponsel melalui USB yang tidak dikenal. Seperti di dalam pesawat terbang atau mobil.
- Mengklik link yang masuk dari SMS.
Bagaimana cara mengetahui ponsel kita telah diretas:
- Baterai ponsel sering habis. Biasanya karena ada aplikasi yang tidak dikenal sedang bekerja di ponsel.
- Ponsel menjadi panas. Bahkan ketika ponsel sedang tidak kita gunakan.
- Nomor telepon tidak dikenal ada di “panggilan terakhir telepon”.
- Ponsel dengan sendirinya mati, nyala kembali, memanggil nomor, atau memulai aplikasi.
Baca: Kisah Mengharukan Istri Lumpuh dengan Suami Tuna Netra, Begini Cara Mereka Cari Nafkah
Baca: Lagi, RSUAM Diduga Telantarkan Pasien
Bagaimana cara melindungi ponsel kita jika sedang diretas:
- Jangan pernah mengklik link yang kita terima dari pesan atau email.
- Jangan mengisi daya baterai di sembarang tempat. Gunakan saja power bank.
- Jangan gunakan fungsi “remember passwords”.
- Nonaktifkan sambungan otomatis ke jaringan Wi-Fi umum.
- Jangan melakukan pembelian online atau transfer uang menggunakan Wi-Fi umum.
- Terakhir, gunakan antivirus di ponsel kita.
Sudah pahamkan? Jangan sampai ponsel kita jatuh ke tangan-tangan “yang nakal” yah!