Suami Curhat Dipukuli di Warung Remang-remang, Sang Istri Ajak Suami Lakukan Hal Tak Terduga

Penulis: Muhammad Heriza
Editor: wakos reza gautama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

rekonstruksi pembunuhan

Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Heriza

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Sebanyak 37 adegan yang diperagakan rekontruksi kasus pembunuhan  yang terjadi di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa, Bandar Lampung, Senin, 13 November 2017.

Adegan pertama diawali ketika tersangka Agus Nawi berkeluh kesah menceritakan kepada istrinya, Rita Lia, dipukuli seseorang saat diajak oleh Merdi Irawan (korban)  ke warung remang-remang.

Baca: Beredar Foto Diduga Umi Pipik Mesra dengan Sunu, Ini Pernyataan Mengejutkan Teman Dekat dan Pakar

Saat dipukuli, Merdi yang masih berstatus pelajar, tidak membantu Agus Nawi.

Dari obrolan tersebut, timbul rencana untuk membunuh korban. Rencana pertama mereka awalnya hendak meracuni korban setelah sampai dikosan.

Karena korban tidak kunjung datang, akhirnya tersangka Rita menyusul korban, sedangkan suaminya menunggu di rumah kontrakan.

“Kamu ditunggu suami saya di kosan, kebetulan ada cewek baru di sebelah kosan,” ajak Rita kepada Merdi saat itu.

Sesampainya Merdi dikosan, tersangka Agus menyuruh korban untuk membeli tuak.

Lantas Rita menanyakan kepada suaminya. “Itu saya sudah susul dia, kok enggak dibunuh,” tanya Rita

“Enggak segampang itu membunuh orang,” jawab Agus kepada istrinya seraya mengatakan sedang memikirkan cara untuk menghabisi Merdi.

Baca: Mobil Rombongan Pelajar Lampung Timur Terbalik, Satu Tewas, Begini Nasib Sang Sopir

Tidak lama kemudian Merdi datang membawa tuak, lalu tersangka Agus bersama Merdi minum tuak bersama-sama.

Selanjutnya tersangka Agus masuk ke dalam rumah mengeraskan musik. Tujuannya agar tidak terdengar oleh warga saat membunuh Merdi.

Agus mengambil palu. Merdi yang sedang asyik bermain ponsel lalu berdiri dan tersangka Agus langsung memukulkan kepala Merdi dengan palu tersebut.

Korban terjatuh dan tidak berdaya, lalu Agus menarik tubuh Merdi dibawa masuk ke dalam kontrakan.

Sampai di dalam, Agus mengambil pisau dan menyayat (gorok) leher korban sebanyak tiga kali, hingga akhirnya darah korban berceceran di dalam kosan.

Baca: Arogan! Dandim Rembang Tampar Kepala Desa di Depan Umum Hanya Gara-gara Ini

Korban tewas. Agus mengambil karung bekas dan tikar, guna menutup jasad korban.

Lalu Agus meminta istrinya menyiapkan pakaian untuk pergi kabur.

Pasangan suami istri itu kabur mengendarai sepeda motor milik korban.

Saksi Hendry dan saksi Murni, warga setempat, mencium bau busuk di tempat kos.

Keduanya membuka pintu kos, melihat ada jenazah di dalam kontrakan tersebut. 

Berita Terkini