TRIBUNLAMPUNG.CO.ID --Sebuah keluarga di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat sangat murka saat melihat sebuah video yang dianggap melecehkan kerabatnya beredar di media sosial.
Dalam aplikasi Snapchat, tampak kerabat mereka menyembunyikan wajahnya, sementara seseorang melepaskan paksa hijab yang dikenakannya.
Baca: Awalnya Dipancing Pakai Cewek, Pasutri Habisi Nyawa Anak SMA- Fakta Faktanya Mengejutkan
Seseorang itu pun menarik penutup kepala yang dikenakan gadis tersebut dan mengunggahnya ke media sosial lainnya.
Tak hanya satu, terdapat dua video yang diposkan di aplikasi yang sama.
"Lol semua rambutnya tertutupi," demikian judul video yang kedua.
Tak puas melepas hijab, beberapa orang dalam video pun terlihat memainkan rambut gadis itu.
Insiden tak menyenangkan tersebut terjadi di Sekolah Piagam Akademi Nev Vision, dan tidak diketahui siapa yang melepaskan jilbab siswa tersebut.
Dilansir dari bet.com, Selasa (14/11/2017), video tersebut mulai viral saat rekaman tersebut ditonton secara online oleh para pengguna Snapchat dan membuat mereka geram.
Baca: Dikabarkan Sudah Menikah dengan Sunu dan Punya Anak, Mertua Umi Pipik Ungkap Fakta Mengejutkan
Mereka semakin naik pitam lantaran pada video gadis tersebut diberi tahu jika rambutnya terlalu cantik untuk ditutupi.
Kasar Abdulla, Pendidik Pelatihan Sensitivitas Muslim mengaku terganggu atas tindakan di luar batas di video tersebut.
"Sebagai perempuan, dan sebagai ibu dari tiga anak perempuan, tidak seharusnya melepaskan pakaian dari seorang wanita," ujarnya.
Kepala Keragaman, Kesetaraan, Petugas Inklusi untuk Akademi Collegiate itu pun sangat mendorong bagi anggota fakultas mengetahui mengapa hijab sangat penting bagi beberapa siswa di sekolah tersebut.
"Ini adalah simbol dari diri Anda, simbol iman, simbol identitas. Jadi, perlu diterima dan dikenali," imbuh Abdulla.
Kepala New Vision, Tim Malone menyatakan jika oknum guru yang tak disebutkan namanya itu membantah membuat video tersebut dan mengatakan jika pelepasan jilbab pada gadis tersebut bukan dilakukan karena maksud tidak hormat.
Meskipun guru tersebut berkilah. keluarga siswa itu mengungkapkan kemarahan atas kejadian ini.
"Hal ini seharusnya tak pernah terjadi," tegas kerabat korban.
Kepala Sekolah Malone juga merilis sebuah pernyataan yang menyatakan jika sekolah ini adalah wadah bagi siswa untuk belajar, tumbuh, dan belajar satu sama lain.
"Sebagai komunitas sekolah, kami bangga merangkul dan merayakan keragaman ras, etnis, agama, dan ekonomi. Siswa kami belajar, dan tumbuh, serta belajar satu sama lain. Untuk menumbuhkan lingkungan ini, semua siswa harus merasa dihormati dan didukung," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Ia melanjutkan, tindakan yang digambarkan dalam video Snapchat tidak mencerminkan nilai, budaya, dan iklim Akademi New Vision.
"New Vision Academy akan terus menekankan jika semua anggota staf bertindak dengan cara yang dimaksudkan untuk memberdayakan dan mengilhami siswa kami," lanjutnya.
Baca: Timnas Italia Menangis, Gagal Lolos ke Piala Dunia 2018 Rusia
Video ini akan digunakan sebagai kesempatan untuk terus maju dan meningkatkan kepekaan dan kesadaran budaya di antara semua anggota sekolah.
Akhirnya, New Vision Academy mengumumkan, oknum guru yang bersangkutan dengan kasus pelecehan ini telah ditangguhkan, tanpa bayaran.
Dan beberapa siswa yang terlibat dalam video tersebut pun telah diberi arahan secara langsung.
"New Vision Academy meminta maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan ini, dan akan lebih baik di masa depan," terang Kepala Sekolah New Vision di akhir pernyataan.
Berikut video yang menunjukkan perbuatan tak menyenangkan tersebut.
(TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)