Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Seorang pria warga RT 12 RW 05 Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan meninggal dunia lantaran sakit yang tidak terobati.
Kejadian ini terungkap saat relawan Komunitas Peduli Generasi Lampung hendak memberi bantuan kepada Indra yang mengalani tuna rungu, tuna netra dan tuna wicara bahkan tidak bisa berjalan.
Baca: Anaknya Tertimpa Karangan Bunga di Lokasi Pernikahan, Sang Ayah Buat Rusuh Acungkan Golok
Menurut Atika, salah satu relawan, saat tiba di lokasi, ada suara batuk-batuk dari dalam dan tidak lama ada suara benturan keras di tanah.
"Saya pikir Indra yang batuk batuk, ternyata ayahnya, kita datang sudah pingsan, langsung kita bawa ke puskesmas dulu," ujar Atika, Minggu 10 Desember 2017.
Namun pihak puskesmas tidak mampu memberikan pertolongan dan dirujuk ke rumah sakit.
Belum sampai rumah sakit, korban yang bernama Samsuddin (53) mengembuskan nafas terakhirnya.
"Ya ternyata tidak tertolong, usut punya usut ternyata dalam satu rumah itu, sakit semua, dan tidak ada yang berobat," kata Atika.
Masih kata dia, sakit yang dialami keluarga Samsudin sudah lama namun tidak dirasakan.
"Jadi satu rumah ada empat orang, satu sehat dan tiga orang sakit-sakitan, mereka hanya pasrah di rumah tanpa upaya pengobatan ke dokter atau rumah sakit, alasannya karena biaya," tutupnya.
Hal ini pun dibenarkan oleh Rusman (51), tetangga korban. Rusman mengutarakan, satu keluarga sakit tanpa ada upaya pengobatan.
"Ya begitu, yang sehat cuman anak Samsuddin pertama Wulan Sari (18), yang sakit ya Samsuddin itu sama ibunya Marsinah (74), sakit diabet, jantung dan liver," ujarnya.
Sementara itu, anaknya Indra (12), lanjut Rusman, sakit bawaan sejak kecil. Indra tidak bisa berjalan mendengar maupun melihat.
"Maaf ngomong lengkap sudah, ngomong juga gak bisa, ya berobatnya gimana paling ke mantri, mau makan aja sulit," imbuhnya.