Tjakrabirawa, Paspampres Generasi Pertama dari Kisah Wayang Kulit

Editor: Yoso Muliawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo dan para Paspampres saat hendak bertolak ke Bandung, Jawa Barat dalam rangka kunjungan kerja, Senin (18/12/2017).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasukan Pengamanan Presiden alias Paspampres merupakan elemen penting dalam pengamanan orang nomor satu di Indonesia. Kita pun mengenal pasukan Tjakrabirawa sebagai Paspampres generasi pertama.

Tjakrabirawa lahir pada era kepresidenan Soekarno. Ia terbentuk setelah Bung Karno beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan. Kala itu, pengamanan Presiden Soekarno masih dipegang kepolisian dengan nama Detasemen Kawal Pribadi.

Selepas percobaan pembunuhan Bung karno saat salat Idul Adha pada tahun 1962, muncul usulan pembentukan Paspampres dari Departemen Pertahanan dan Keamanan. Putra Sang Fajar sempat menolak lantaran merasa sudah cukup aman dengan pengamanannya ketika itu.

Kemudian, ajudan Bung Karno, Letnan Kolonel Corps Polisi Militer Sabur menghadap untuk menyerahkan daftar nama calon komandan Pasukan Pengawal Istana Presiden. Mereka antara lain Kolonel CPM Sutardhio, Sabur sendiri, dan Mayor Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD, cikal bakal Kopasus) Santoso.

Baca juga: Telusuri Jejak Soekarno, Putra Mantan Anggota Cakrabirawa Bersepeda Keliling Indonesia

Bung Karno akhirnya menunjuk Sabur sebagai pemimpin Pasukan Pengawal Istana Presiden. Dalam menyusun rencana pembentukan pasukan tersebut, Sabur dibantu Mayor CPM Maulwi Saelan, Mangil dari kepolisian, dan dua orang mayor masing-masing dari Angkatan Udara dan Laut.

"Saya termasuk yang ikut dipanggil dari Makassar untuk menyiapkan pembentukan resimen tersebut, sekaligus ditunjuk sebagai kepala stafnya," papar Maulwi dalam buku "Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno".

Pasukan tersebut sejak awal memang diisi prajurit terbaik dari masing-masing matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan kepolisian. Bertepatan dengan hari ulang tahunnya, Bung Karno mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 211/Pit/1962 tentang Resimen Khusus. Tugasnya adalah menjaga keselamatan pribadi Presiden dan keluarganya.

Baca juga: 72 Tahun Lalu, Perintah Rahasia Bung Karno dan Lahirnya Paspampres

Karena kegemarannya menonton wayang kulit, Bung Karno menamai pasukan tersebut "Tjakrabirawa". Tjakrabirawa ialah senjata pamungkas yang sangat ampuh milik Batara Kresna. Senjata tersebut adalah penumpas semua kejahatan dalam lakon wayang purwa. Pasukan Tjakrabirawa memiliki semboyan Dirgayu Satyawira, yang artinya prajurit setia berusia panjang.

"Dalam pelaksanaan tugas tersebut, kami berpedoman pada apa yang tertulis dalam badge Resimen Tjakrabirawa, Dirgayu Satyawira. Artinya, prajurit terpercaya yang menjaga keselamatan kepala negara," cerita Maulwi.

Berita Terkini