Dalam sebuah wawancara infotainment beberapa tahun silam, Maia dan Dhani mengungkapkan bahwa di awal pertemuan dan perkenalan mereka tak punya perasaan apa-apa.
"Kami tidak pernah memiliki perasaan cinta apa pun, apalagi saat itu usia kami cukup belia untuk mengenal cinta," ujar Maia.
Di saat nama Dewa 19 mulai dikenal masyarakat inilah rupanya perhatian Maia mulai berpaling.
Dhani pun akhirnya mendapat posisi spesial di hati Maia.
Seiring bertambahnya usia, ditambah dengan intensitas kebersamaan, akhirnya bunga- bunga cinta tumbuh juga di hati mereka.
Sebagaimana layaknya anak muda, mereka juga melalui masa-masa indah yang disebut pacaran.
Ada banyak insan yang menjalani pacaran penuh romantisme. Namun, pasangan Maia-Dhani menjalani pacaran secara natural dan tidak ada target apa pun, termasuk menikah.
Lama-kelamaan perasaan cinta dan sayang di hati keduanya begitu besar.
Terlebih lagi dengan kecocokan terhadap sifat dan kepribadian masing-masing. "Ini keajaiban sebuah anugerah dalam hidup kami," ujar Dhani kala itu.
Walaupun Dhani berhasil menggusur sang rapper top dari hati Maia, toh jalinan kasih Dhani-Maia tak langsung mulus.
Halangan kemudian datang dari Prof Dr Ir Harjono Sigit BS, mantan rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS), ayahanda Maia.
Ia memasang rambu-rambu larangan bagi Dhani.
Sebagai cucu tokoh pahlawan HOS Cokroaminoto, Haryono sebetulnya memiliki pandangan cukup moderat. "Tapi tentu wajar sebagai orangtua meragukan musikalitas Dhani. Apalagi, waktu itu kan belum ada musisi yang sukses seperti sekarang," tutur salah seorang yang cukup dekat dengan keluarga Maia.
Sosok yang enggan disebut namanya ini menambahkan, dengan talenta yang dimiliki Maia, bisa dimengerti bila Haryono menutup pintu bagi Dhani.
"Jadi, sebetulnya bukan karena Dhani cuma lulusan SMA. Tapi, lebih pada keraguan kemampuan Dhani yang hanya anak band," imbuhnya.
Namun, Dhani tak putus asa. Maia pun enggan melepaskan cinta kepada Dhani. Maka benang kasih mereka kemudian berjalan lewat 'jalan belakang' alias backstreet.
Baca: 6 Panggilan Lucu dari Perempuan untuk Sang Pacar, Kamu yang Mana?
Maia yang ketika itu menjadi penyiar Radio Strato tak segan melakukan pertemuan dengan Dhani di tempat-tempat yang mereka sepakati.
Mereka berpacaran selama tiga tahun. Karena tidak mendapat restu dari orangtua Maia, akhirnya Dhani dan Maia menikah secara siri dulu.
Pernikahan secara siri itu kemudian diulanginya lagi secara sah pada tahun 1996, setelah orangtua Maia merestui hubungan mereka.
Perjuangan keras Dhani akhirnya meluluhkan hati Harjono Sigit, ayahanda Maia. Harjono tak punya pilihan kecuali memberi restu kepada sang buah hati.
Hajatan pernikahan pun dilaksanakan pada tahun itu juga.