TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Buang air kecil dilakukan orang-orang dengan cara berbeda.
Pada umumnya, laki-laki memilih kencing berdiri sedangkan perempuan dengan kencing duduk.
Bagi kaum hawa, kencing duduk tentu akan membuat Anda jauh lebih nyaman.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa di negara-negara timur di dunia, kencing duduk bagi laki-laki juga banyak dipilih?
Bahkan, cukup banyak yang mengatakan bahwa kencing dengan cara ini bisa membuat pria lebih sehat.
Benarkah begitu? Ini dia jawabannya.
Pada tahun 2012, Viggo Hansen, seorang politikus di Swedia mengajukan sebuah peraturan yang menghebohkan dunia.
Baca: Kaget Bukan Kepalang, Bangun Jam 2 Dini Hari, Warga Pringsewu Dapati Suami Gantung Diri di Dapur
Dia mengatakan bahwa laki-laki seharusnya buang air kecil sambil duduk, bukannya berdiri ketika berada di toilet.
Menurutnya, buang air kecil dengan duduk lebih higenis karena cara buang air kecil ini bisa mengurangi genangan atau cipratan pada area toilet.
Selain itu, pada 2012 juga, Stephen Shen, seorang menteri Environmental Protection Administration (EPA), mendorong agar laki-laki buang air kecil dengan duduk karena akan membuat lingkungan lebih bersih.
Namun dari sisi kesehatan, kencing duduk baik untuk mereka yang mengidap gejala saluran kemih bawah atau dalam bahasa Inggris biasa disebut lower urinary tract symptoms (LUTS).
Anda yang memiliki gejala ini akan merasakan aliran air kencing yang lambat serta sering buang air kecil di malam hari.
Gejala ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelenjar prostat yang membengkak.