Terlihat jasad mungil yang dibungkus kain kafan putih dibalut sajadah menghampiri sang ayah.
Kain kafan perlahan dibuka, ciuman untuk terakhir kalinya langsung disarangkan.
Narapidana tentu juga manusia, punya orang-orang yang dicintai.
Kecupan penuh air mata kembali disematkan sang ayah sebelum almarhum anaknya dibawa masuk ke mobil ambulan.
Ratapan kesedihan tidak dapat dibendung, tangisan terus berkumandang.
Suara kenelangsaan begitu meledak-ledak dan video akhirnya terhenti.
Yuni Rusmini membagikan kiriman ini pada hari Sabtu (17/3/2018) jam 13.33 WIB.
Adegan menyayat hati dikatakan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Watampone.
Merujuk penuturannya, ayah harus dipenjara setelah terlibat sebuah perkelahian.
Umur jenazah tersebut belum dapat diketahui.
Disebutkan, sang almarhum anak tidak mau makan, memikirkan ayahnya terus hingga sakit.
"Dan akhirnya meninggal, itu infonya," imbuh Yuni Rusmini.(*)