Baca tanpa iklan
Rosidah menambahkan, dari 10 istri pejabat Kemenhan yang mengikuti investasi travel haji dan umrah ini, terkumpul dana untuk modal investasi hingga Rp 1,2 miliar.
"Dalam perjanjiannya itu, keuntungan 10 persen dari masing-masing orang yang investasi setiap bulannya. Nah, Koperasi Umamah itu sistemnya bloking tiket pesawat untuk umrah dan haji," ungkapnya.
Rosidah menjelaskan, investasi berjalan lancar hanya dalam tiga bulan awal, sejak Juni 2016.
Namun, tiga bulan selanjutnya, investasi nihil serta tidak ada transparansi dana dari pihak Hj Essy Aprilita dan Yani.
"Tiga bulan terakhir tuh kosong sama sekali. Keuntungan enggak ada, dan modal enggak balik. Padahal ada keberangkatan jemaah pada Agustus dan Desember 2016," jelasnya
Baca: Tahu Nggak, Ternyata Hanya Gareth Bale yang Tak Ucapkan Salam Perpisahan Pada Zinedine Zidane
Sempat terjadi mediasi antara kedua belah pihak. Dalam mediasi tersebut, Essy mengatakan kepada korban-korbannya bahwa dirinya tak bermaksud menipu.
Ia beralasan, Koperasi Umamah memang tidak memiliki uang dan belum bisa mengembalikan modal kepada para korbannya.
"Dia bilang, bukan maksud nipu, tapi duitnya abis kepake. Kalau enggak ada penggelapan, harusnya ada transparansi. Bawa semua data dibuka, tapi dia enggak berani," tutur Rosidah.
Kini banyak warganet ada yang sampai dan menunggu klarifikasi resmi dari PT Aridha.
(TribunStyle.com/ Burhanudin Ghafar Rahman)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul : Heboh Agen Travel Ini Tipu Pria Sampai 50 Juta & Telantarkan Jamaah Umroh di Arab, Benarkah?