Di atas panggung, diungkapkan Jubaidi pembawa acara sempat mengajukan pertanyaan mengenai permintaan dirinya kepada presiden.
"Pak Jubaidi apa yang bapak inginkan dari bapak Presiden? Waktu itu saya jawab, kalau dibolehkan, saya ingin berjabat tangan dan berfoto sama Bapak Presiden," ucap Pak Jubaidi, mengenang pertemuan itu.
Tak disangka, mendengar jawaban itu, Presiden segera berdiri dan menuju panggung untuk berjabat tangan dan berfoto bersama.
"Saya sampai menangis. Menangis bukan sedih, tapi kelewat senang luar biasa," ungkapnya.
Malam itu merupakan malam yang luar biasa bagi Pak Jubaidi. Ia bisa bertemu dengan presiden dalam suasana yang bahagia.
Setelah acara buka puasa itu selesai, Pak Jubaidi mengaku dicari lagi oleh Presiden Jokowi.
"Bapak Presiden justru yang mencari saya. Dan ternyata ingin bersalaman dan berfoto lagi," terangnya.
"Bapak orang jujur, doakan saya bisa jujur seperti bapak," ujar Pak Jubaidi menirukan ucapan pak Jokowi kala itu.
Sebelum Diundang ke Jakarta
Pak Jubaidi merupakan orang yang sangat sederhana. Ia tinggal di sebuah kamar kecil berukuran 3x4 meter persegi.
Kamar itu merupakan kamar kos yang ia sewa seharga Rp 350.000 setiap bulannya.
Di dalam kamar itu, tidak ada perabotan mewah. Hanya ada televisi, alamat kecil dan kasur yang telah usang.
Kamar itu berada di ujung gang. Terlihat sangat sempit karena bagian depan di pagar oleh bangunan sebelahnya.
Di depan kamar, terdapat pula gerobak sampah berwarna kuning yang digunakan Jubaidi untuk bekerja memungut sampah setiap hari.
Diceritakan Jubaidi, hari Rabu tanggal 23 Mei 2018, pagi, sekira pukul 05.00 WIB, seperti biasanya, ia bekerja berkeliling di wilayah Muja-muju, Umbulharjo untuk memunguti sampah.