TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ustaz Abdul Somad memberikan jawaban mengejutkan ketika ditanya soal Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang TGBÂ Zainul Majdi, yang menyatakan mendukung Presiden Jokowi dua periode.
Jawaban itu disampaikan Ustaz Abdul Somad di akun Facebooknya, "Ustadz Abdul Somad", pada Kamis (5/8/2018) sekitar pukul 18.58 WIB. Ia membuat screen shoot percakapan WhatsApp dengan seseorang bernama Irfan dari Makassar.
Baca: Ini Fakta di Balik Peristiwa Sadis Anak Mutilasi Ibu Kandung
Baca: Sadis, Seorang Ibu Tewas Dibunuh & Dimutilasi Anak Perempuannya Sendiri. Diduga Alami Gangguan Jiwa!
"Assalamualaikum, Ustaz. Irfan nih, dari Makassar, semoga kabarnya sehat selalu, aamiin," begitu percakapan yang terjadi.
"Pengen wawancara dikit soal Tuan Guru Bajang dukung presiden dua periode. Padahal kita harap dia juga maju sebagai capres. Mohon sedikit tanggapannya," begitu pertanyaan orang yang bernama Irfan.
Baca: Blood Moon 27 Juli, Gerhana Bulan 6 Jam, Pertanda Apa?
Baca: Drama Kontroversial Mamah Dedeh, Berujung Permohonan Maaf Secara Langsung di Televisi Nasional
Apa jawaban Ustaz Abdul Somad? Hanya dua kata, tapi menohok. "Tunggu HRS," katanya.
HRS dikenal luas sebagai inisial Habib Rizieq Shihab, pendiri Front Pembela Islam (FPI) yang kini berada di Arab Saudi.
Sebelumnya diberitakan, menjelang pemilihan presiden 2019, kejutan selalu terjadi.
Baru-baru ini lini massa heboh dengan pemberitaan mengenai Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi atau akrab dipanggil Tuan Guru Bajang.
Di dalam pemberitaan sebuah media online, TGB menyanjung kinerja Presiden Jokowi.
Menurutnya, Jokowi adalah sosok pekerja keras. Untuk itu, kata dia, Jokowi layak untuk maju lagi sebagai calon presiden di 2019.
Bahkan TGB mengatakan, akan sangat adil jika Jokowi diberikan kesempatan memimpin Indonesia satu periode lagi karena transformasi tidak cukup hanya lima tahun.
Apalagi, TGB menganggap Jokowi memberikan perhatian besar terhadap NTB, padahal di pilpres 2014, Jokowi kalah telak di provinsi tersebut.
Pada saat itu TGB adalah tim pemenangan Prabowo, yang merupakan lawan dari Jokowi.
Ternyata hal itu tidak membuat Jokowi sakit hati. Terbukti ia tetap memperhatikan NTB.
Salah satu bukti, sebut TGB, adalah diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, yang digadang sebagai The Next Nusa Dua.
Mengejutkan
Pernyataan TGB tentu saja mengejutkan banyak pihak terutama anti Jokowi. Selama ini, Jokowi kerap diindentikkan sebagai anti Islam.
Sedangkan, TGB adalah pemimpin yang mempunyai ciri khas keislaman yang kuat. Apalagi TGB merupakan alumni 212.
Aksi Bela Islam 212 disebut-sebut dilakukan oleh pihak oposisi pemerintahan Jokowi. TGB pernah mengikuti aksi Bela Islam itu pada 4 November 2016.
Aksi itu dihadiri jutaan umat Islam yang menuntut Ahok diproses hukum karena telah menghina agama Islam.
Baca: Live Streaming dan Jadwal MotoGP Jerman 2018 - Marc Marquez Juara Lagi Sirkuit Sachsenring?
Tidak hanya Ahok, sasaran aksi ini adalah Jokowi. Sejak itulah, para pendemo aksi Bela Islam tersebut disebut sebagai alumni 212.
Salah satu yang kaget dengan pernyataan TGB mengenai Jokowi adalah akun Twitter @maspiyuuu.
Akun @maspiyuuu dikenal sebagai akun yang sering menyebarkan berita-berita negatif tentang Jokowi.
"Mengagetkan Umat! TGB Mendukung Jokowi 2 Periode" kicaunya.
Dalam konstelasi peta politik jelang pilpres, TGB padahal masuk dalam beberapa survei.
Meskipun belum mampu menyaingi Jokowi maupun Prabowo, namun TGB menjadi harapan bagi kalangan Islam.
Dukungan Ustaz Somad
Ini bisa dilihat dari dukungan yang diberikan oleh Ustaz Abdul Somad. Siapa yang tak kenal dengan Ustaz Abdul Somad saat ini.
Baca: Ustaz Adi Hidayat Mimpi Didatangi Gus Dur dan Bacakan Kitab Ini: Beliau Tertawa
Ustaz yang namanya melambung dari media sosial YouTube ini memiliki jamaah yang jumlahnya sangat banyak.
Dukungan uztaz Abdul Somad terhadap Tuan Guru Bajang dilontarkan saat acara Kongkow Kekeluargaan, Keorganisasian, dan Kebangsaan, Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia.
Di dalam sambutannya, Ustaz Abdul Somad mengatakan, diundang ke NTB.
"Saya sampaikan ke masyarakat NTB saya tak perlu datang ke NTB karena suara 6 juta itu sudah di tangan. Yang perlu kita datangi itu, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah. Di sana ada 60 juta suara. Jadi kantong-kantong suara ini kita rebut untuk menuju...," kata Abdul Somad yang langsung disambut tepuk tangan peserta.
"Saya berjanji ke Tuan Guru, saya tak datang ke NTB, namun jadwal saya di 2018 sampai hari 'H' mencoblos di 2019, saya akan sampaikan dimana-mana posisi, dimana Tuan Guru yang bisa datang, kita juga mau ke situ. Misalnya, kebetulan jadwal saya di bulan ini di Ambon, Tuan Guru bisa hadir, maka langsung saja. Syukur-syukur pada hari itu, nomor sudah dapat di tangan. apa harus begini, begini," ungkap Abdul Somad yang langsung disambut tepuk tangan dan luapan kegembiraan para peserta.
Baca: Ustaz Abdul Somad 3 Kali ke Lampung: Takut hingga Pucat, Disambut Hujan Lebat hingga Geleng Kepala
"Coba kawan-kawan bayangkan, kita ini pulang, ke tanah air bisa dikelompokkan. Pertama akademisi di kampus. Yang di kampus paling tidak 1 semester menguasai 10 lokal. Itu sudah berapa suara. Kedua kelompok Sofa Marwa. Satu bulan ada tujuh keberangkatan. Itu berapa yang bisa kita masukkan lewat manasik. Ketiga adalah pegawai. Semua Al Quran yang dicetak melalui mereka. Link link ini kita hidupkan lagi," ujar Abdul Somad.
Tuan Guru Bajang pun menanggapi apa yang disampaikan Abdul Somad.
"Apa yang terucap itu adalah suara hati dan harapan. karena itu menyangkut saya dan besar sekali husnudzan dan yang menyampaikan itu terhadap pribadi saya, saya menyampaikan jazakumullahu khairan katsiran setelah beristighfar pada Allah SWT," ujarnya.
Tanggapan Demokrat
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menilai, dukungan Ketua DPD Partai Demokrat NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi kepada Presiden Joko Widodo untuk menjabat kembali pada periode kedua merupakan sikap pribadi.
Hal itu disampaikan Agus menanggapi pernyataan TGB yang menyampaikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk menjabat kembali pada periode kedua.
"Yang disampaikan Pak TGB (Tuan Guru Bajang) tentunya ini adalah pendapat pribadi. Karena kalau pendapat dari partai tentunya yang menyampaikan dari DPP. Dan ini adalah pendapat pribadi, dan tentunya terlepas dari pendapat dari Demokrat," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Ia membenarkan, TGB tergabung dalam Majelis Tinggi Partai Demokrat. Namun, ia mengatakan, tak setiap pernyataan TGB merepresentasikan Demokrat.
Agus menambahkan, hingga saat ini Majelis Tinggi Partai Demokrat belum mengeluarkan keputusan resmi soal dukungan di Pilpres 2019.
"Semuanya diputuskan di dalam rapat majelis tinggi, tidak disampaikan sendiri-sendiri. Sehingga saya pun juga anggota majelis tinggi, dan tentunya semuanya kami runut mengikuti apa yang diputuskan oleh rapat majelis tinggi," kata Agus.
Menurut saya, yang kami ketahui apa yang disampaikan TGB adalah pendapat pribadi," lanjut dia.