Jawaban Menohok Tuan Guru Bajang atau TGB soal Pencoretan dari Daftar Capres Alumni 212

Penulis: Andi Asmadi
Editor: Andi Asmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) memberikan klarifikasi terkait pemeriksaannya oleh KPK. TGB bicara kepada wartawan di Pendopo Gubernur, Minggu malam (27/5/2018).(KOMPAS.com/FITRI)

Ia mengunggah sebuah video di akun Instagramnya, @tuangurubajang, Jumat malam.

Dalam video itu, ia meminta tidak menggunakan ayat-ayat perang dalam Alquran untuk urusan kontestasi politik. 

"Apa aset kita yang tidak terlihat sebagai bangsa? Aset yang tidak terlihat itu adalah persaudaraan dan persatuan kita sebagai bangsa. Kita ini bersaudara. Apakah bapak-bapak berani mengatakan bahwa anda adalah yang haq, sementara lawan politik adalah yang bathil seperti kafir Quraisy? Siapa yang berani? Kalau saya tidak berani. . .

Siapapun yang mendengar ucapan saya ini, tokoh-tokoh, guru-guru yang saya muliakan. Tolong berhentilah berkontestasi politik dengan mengutip ayat-ayat perang dalam Al-Qur’an. Kita tidak sedang berperang. Kita ini satu bangsa. Saling mengisi dalam kebaikan. . .

Baca: Terungkap Misteri Hilangnya Nining Selama 1,5 Tahun yang Sebelumnya Disebut Tenggelam

Kalau kita berkontestasi politik atau apapun, letakkan itu dalam “fastabiqul khoirot". Letakkan itu dalam “lita’arafu”. Beda-beda gagasan, semangatnya adalah untuk ta’aruf, saling mengisi dan saling belajar. Siapa yang bisa menyelesaikan masalah Indonesia sendirian? Hanya bisa dilakukan jika kita semua bersama-sama.

Apa yang kemarin ada di media-media. Saya banyak sekali menerima pertanyaan tentang masalah ini. Tuduhan-tuduhan juga banyak. Hujatan-hujatan juga lebih banyak. Ya tidak apa-apa. Kan kita hidup itu kalau ungkapan para ulama, membuat semua orang senang atau menyenangkan semua orang itu sesuatu yang mustahil. . .

Jadi kalau kita mau bikin senang, ya kepada yang menciptakan manusia saja lah. Itu urusannya pasti baik. Kalau kita berusaha mencari ridha dan keridhaan Allah supaya mencintai kita, itu pasti menguntungkan. Tapi kalau kita berepot-repot untuk mencari kecintaan manusia, atau “menjilat” manusia, itu biasanya akan kecewa dan tidak akan membawa kebaikan apa-apa. Wallohu a’lam bishowab," tulisnya.

Jokowi dan TGB Zainul Majdi ()

Respons Jokowi

Mendapat dukungan dari TGB, bagaimana response Presiden Joko Widodo?

Jokowi mengaku bersyukur mendapatkan dukungan Tuan Guru Bujang atau TGB.

"Saya kira itu bentuk sebuah penghargaan apresiasi kepada pemerintah. Alhamdulilah," ujar Jokowi di Jakarta, Jumat.

Menurut Jokowi, keputusan TBG merupakan bentuk keyakinan dirinya terhadap kinerja pemerintahan saat ini berjalan baik. "Saya kira beliau melihat dengan rasionalitas yang wajar," kata Presiden.

Sementara itu, Relawan Tuan Guru Bajang Elok Santun Terpercaya (TGBest) meyakini pernyataan TGBsoal Presiden Joko Widodo bukanlah sikap resmi dukungan, melainkan hanya sebuah pujian.

Baca: Sule dan Lina Cerai, Ini 5 Fakta tentang Keduanya yang Baru Terungkap

"Kami memandang itu sebuah pujian, dan bukan bentuk dukungan," kata Ketua Umum Tgbest, Samsuar.

Samsuar memandang lain pernyataan TGB. Kata dia, TGB mencoba menjelaskan dari kacamata Gubernur NTB. "TGB itu Gubernur NTB dua periode. Jadi Kalau Jokowi memimpin dua periode artinya Jokowi berhasil," kata Samsuar.

abdul somad dan tuan guru bajang ()
Halaman
1234

Berita Terkini