Blood Moon 27 Juli 2018, Inilah 6 Mitos Tentang Gerhana Bulan yang Ada di Berbagai Negara

Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Super Blue Blood Moon pada 31 Januari 2018 lalu.

Gerhana Bulan merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul bersama dan berdamai atas permusuhan yang pernah terjadi.

 

Baca: Aktor Hollywood George Clooney Alami Kecelakaan. Saat Kendarai Sepeda Motor Malah Ditabrak Mobil

3. Pertanda akan adanya perubahan

Menurut Farmer's Almanac, banyak suku pribumi Amerika yang mengatakan gerhana Bulan adalah tanda akan adanya perubahan yang terjadi di Bumi.

Hal ini berdasar pada kepercayaan mereka, Bulan adalah pihak yang mengendalikan dan mengatur planet kita.

Baca: LIVE Piala Dunia 2018 Inggris vs Kroasia di TransTV, Tonton Live Streaming Lewat Cara GRATIS Ini!

4. Bulan dimakan naga

Kata 'gerhana' dalam bahasa China adalah shi (食), yang juga berarti 'makan'.

Sebutan ini berasal dari abad ke-19 ketika orang China percaya, menghilangnya Bulan disebabkan karena ada naga yang memakannya.

Sehingga, orang China akan menembakkan meriam ke arah Bulan untuk menakut-nakuti si naga.

 

Baca: LIVE STREAMING Piala Dunia 2018: Inggris vs Kroasia. Lini Kanan Pertahanan Kroasia Tampil Beda

5. Pertanda datangnya wabah penyakit

Orang Eskimo zaman dahulu menganggap menghilangnya Bulan adalah tanda bahwa Bulan sedang mengidap penyakit serius.

Sehingga, apa pun atau siapa pun yang terpapar sinar bulan yang "berpenyakit" ini akan mengalami nasib yang sama.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, orang Eskimo akan menutupi apapun termasuk tubuh mereka sendiri dari paparan gerhana Bulan.

 

Baca: Sehari Jadi Pemain Lechia Gdansk, Nama Egy Maulana Vikri Kalahkan Lionel Messi & Kylian Mbappe

6. Bulan yang diracuni

Sama dengan orang Eskimo, orang Jepang memiliki takhayul yang percaya Bulan yang berwarna kemerahan saat gerhana sedang terkena racun.

Orang Jepang khawatir, racun Bulan ini akan jatuh ke Bumi saat gerhana berlangsung.

Halaman
123

Berita Terkini