Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGERANG SELATAN - Auto2000 semakin serius memasarkan mobil hybrid. Meski, tantangan itu tak mudah untuk diwujudkan.
Menurut Operation Manager Sumatera Auto2000 Judianto, penjualan mobil hybrid menjadi tantangan terbesar.
"Ini menjadi tantangan kami. Karena memang untuk wilayah Sumatera, segmen pasarnya masih kecil," ungkap Judi, sapaan akrabnya, saat menjamu awak media di Jittlada Resto Royal Thai Cuisine Sampora, Cisauk, Tangerang, Banten, Kamis, 2 Agustus, 2018.
Baca: Kunjungi Booth Toyota di GIIAS 2018, Jokowi Mengangguk-angguk di Depan Toyota Mirai
Meski demikian, Judi mengaku pihaknya tetap optimistis bisa memasarkan mobil yang mengadopsi mesin Hybrid Electric Vehicle (HEV).
"Kami tetep optimis untuk menawarkan hybrid, dan kami meyakini empat hingga lima tahun hybrid akan menjadi primadona, khusunya di area Sumatera," tegasnya.
Baca: Kunjungi Booth Toyota di GIIAS 2018, Jokowi Mengangguk-angguk di Depan Toyota Mirai
Menurut Judi, pajak menjadi kendala rendahnya market mobil hybrid.
"Jadi hybrid ini kurang ada support dari pemerintah, karena pajaknya yang mahal. Kemarin sempat dibahas dengan Kementerian Perindustrian. Tapi, sulit untuk mengubah pajak tersebut. Padahal, hybrid itu lebih irit dan ramah lingkungan," tutup Judi.
Sebelumnya, Public Relations Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Rully Sijabat mengaku, di Indonesia pihaknya baru memasarkan kendaraan ramah lingkungan melalui teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Produk dimaksud yakni Prius pada 2009, Camry Hybrid di 2011, dan Alphard Hybrid pada 2015. (*)