Wakapolda Lampung Pimpin Tim Tangani Pertikaian Berujung Maut di Bumiratu Nuban

Penulis: hanif mustafa
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah rumah warga di Dusun Kebagusan Luar, Kampung Wates, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah ludes dibakar massa, Senin, 3 September 2018.

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Polda Lampung turun langsung menangani pertikaian yang berujung pada aksi massa di Dusun Kebagusan Luar, Kampung Wates, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.

Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Yosi Hariyoso mengatakan, pasca kejadian, Senin, 3 September 2018, Wakapolda Lampung Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol turun langsung memimpin tim ke lokasi.

"Seluruh jajaran diturunkan, Brimob, Reserse, Sabhara, semua turun. Wakapolda yang langsung pimpin. Jumlahnya ada seratusan personel," tutur Yosi, Selasa, 4 September 2018.

Terkait sumber masalahnya, kata Yosi, dugaan sementara dipicu selisih paham saat ganti oli.

"Informasinya Alwi (35) datang ke tempat Kardi (50) dan Dion (25) untuk ganti oli. Tapi, tidak ada uang. Jadi pakai STNK buat jaminan. Tapi, STNK diminta kembali, akhirnya adu mulut dan terjadi cekcok mulut dan menewaskan Alwi," kata Yosi.

Setelah itu, massa mendatangi rumah Kardi dan melakukan perusakan dan pembakaran. Bahkan, seorang warga bernama Modi Erenst (28) mengalami luka karena dikeroyok.

Baca: Pengeroyokan Berujung Pembakaran Rumah di Bumiratu Nuban, Kapolres: Kronologi Ada 2 Versi

Untuk meredam aksi massa yang tidak diinginkan, pihaknya melakukan mediasi melalui forum desa.

"Kami mengimbau melalui forum desa. Hingga saat ini belum ada tersangka. Yang jelas ada korban. Sampai saat ini kondisi sudah kondusif," tandasnya.

Direktur Reskrimum Polda Lampung Bobby Marpaung melalui Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ruli Andi Yunianto mengaku, pihaknya mem-backup Satreskrim Polres Lampung Tengah terkait penegakan hukumnya.

"Apa yang didapat dari olah TKP dan langkah awal sudah kami petakan mana yang ada unsur pidananya. Untuk keputusan akhir penanganan penyidikan ada di Polres Lamteng," ungkapnya.

Masih kata Ruli, saat ini dua orang masih dalam perawatan di rumah sakit. Belum ada tersangka dari orang-orang yang terlibat pertikaian ini.

"Belum ada status tersangka. Tapi, nantinya setelah mengerucut baru bisa ditentukan. Untuk massa ada 50 orang. Akan cari saksi dahulu. Lagian itu orang kan banyak. Belum tentu semua melakukan tindakan," tutupnya.

Kapolres Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar Slamet Wahyudi masih mendalami kasus tewasnya seorang pemuda di Kampung Bumiratu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Senin (3/9).

Slamet juga mengaku belum bisa membeberkan kronologi peristiwa tersebut. Pasalnya, keterangan dari saksi mata masih simpang siur.

"Untuk kronologi masih ada dua versi. Tapi, belum bisa kita publikasikan. Memang benar, ada yang mengalami luka bacok dan meninggal dunia akibat kejadian ini," ujar Slamet di lokasi kejadian.

Slamet menjelaskan, polisi menjalankan instruksi Kapolda Lampung untuk mengamankan lokasi dan mencegah adanya aksi balasan.

Slamet juga meminta semua pihak menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.

"Aparat langsung kita sebar di sekitar lokasi. Semua satuan kita turunkan. Termasuk untuk mengatur arus lalu lintas di Jalinteng Bumiratu Nuban," jelas Slamet.

Baca: Cekcok Berujung Maut di Bumiratu Nuban, Satu Rumah Dibakar Massa

Demi memastikan situasi di Kampung Bumiratu Nuban kondusif, petugas Polres Lampung Tengah akan bersiaga di lokasi.

Cekcok di Kampung Bumiratu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah berujung tewasnya seorang warga, Senin (3/9).

Korban meninggal atas nama Alwi. Namun, belum diketahui latar belakang kejadian ini.

Akibatnya, sebuah rumah warga ludes dibakar massa.

Polisi masih mendalami peristiwa tersebut dan memintai keterangan saksi-saksi.

Indra, kerabat Alwi, saat ditemui di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya mengatakan, diduga korban tewas akibat dikeroyok.

"Saya saat diinfomasikan teman sedang berada di Bandar (Bandar Jaya). Lalu saya ke lokasi kejadian dan korban sudah meninggal dunia di lokasi. Selain itu, satu rumah juga sudah dibakar massa," kata Indra.

Pihak keluarga berharap polisi dapat mengungkap peristiwa tersebut dan menangkap para pelakunya.

"Kita berharap dapat diungkap secepatnya supaya tidak terjadi aksi balasan dari masyarakat," kata Indra.

Sodri, kerabat korban lainnya, membenarkan bahwa Alwi meregang nyawa karena dikeroyok.

Ia mengalami luka sabetan senjata tajam di empat titik pada bagian kepala hingga bahu.

"Kalau kronologinya saya juga belum tahu. Tapi, kemungkinan besar dikeroyok lebih dari dua orang. Soalnya kalau sendiri (satu lawan satu) kemungkinan korban masih bisa melawan karena membawa senjata tajam juga," ujar Sodri.

Informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian diperkirakan terjadi pada pukul 16.30 WIB di depan kios tambal ban di Kampung Bumiratu Nuban. Terjadi cekcok tiga orang melawan dua orang.

Tak lama, satu orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi akibat kejadian. Tak hanya itu. Satu rumah warga juga di lokasi kejadian dibakar massa. (*)

Berita Terkini