Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Dua pekan sebelum perhelatan Lampung Fair 2018, panitia terus melakukan persiapan-persiapan.
Tidak hanya mempersiapkan stan bagi peserta, panitia juga sudah menyiapkan tenda-tenda untuk pedagang kaki lima yang berdagang di sekitaran PKOR Way Halim.
Projects Operational Manager PT Jaris Jasmine Wijaya Richo Tambuse selaku event organizer LF 2018 mengatakan, panitia sudah berkoordinasi dengan sekitar 100-an PKL yang ada di sekitar PKOR.
“Nanti kami akan siapkan di zona-zona tertentu. Mereka (PKL) nantinya berada di dalam PKOR. Jadi tetap menjadi bagian dari Lampung Fair. Nanti kami siapkan di sayap-sayap tenda peserta,” kata Richo seusai technical meeting dengan pemkab/pemkot se-Lampung di Ruang Sungkai Balai Keratun, Kamis, 27 September 2018.
Baca: Hadirkan Judika, Lampung Fair 2018 Gunakan Pengamanan Setara Duta Besar
Untuk penjualan stan, lanjut Richo, sampai saat ini tersisa 110 stan dari total 488 stan. Awalnya, panitia menyediakan 511 stan.
“Awalnya kami mau menyiapkan democracy zone. Tetapi kami batalkan. Jadi stannya kami kurangi menjadi 488. Sisa dua minggu ini kami optimis semua stan terjual. Biasanya memang jelang akhir-akhir baru banyak yang masuk,” sebut Richo.
Sementara itu, dalam rapat tersebut juga terungkap sebagian besar organisasi perangkat daerah (OPD) belum menyelesaikan pembayaran stan.
Hingga saat ini, dana yang masuk ke panitia LF untuk pembayaran stan baru terkumpul Rp 198 juta dari target Rp 1,2 miliar.
Baca: Tiket Masuk Lampung Fair Rp 10 Ribu
“Ya mungkin sebenarnya dananya sudah ada. Tapi mungkin mereka (OPD) masih terbentur dengan aturan dan regulasi untuk pencairan,” kata Richo.
Kepala Biro Perekonomian Setprov Lampung Lukmansyah menuturkan, sebagian OPD masih menunggu anggaran dari APBD Perubahan untuk dapat melakukan pembayaran uang muka stan.
“Tahun lalu kan acara LF di penghujung tahun. Jadi dananya sudah siap. Kalau sekarang masih dalam tahap pembahasan anggaran, itu menjadi penghambatnya,” ungkap Lukman.
Lukmansyah melanjutkan, pembayaran uang muka stan OPD merupakan suatu kebijakan untuk membantu keuangan pihak penyelenggara.
“Harapannya ada dana yang masuk paling tidak 30 persen agar EO bisa berjalan. Sehingga ajang tahunan kita ini (LF) bisa berjalan lancar,” harap Lukmansyah. (*)