Rupanya ada alasan tersendiri mengapa wanita kelahiran Ciamis, 5 Agustus 1951 itu memilih emas.
Ia bercerita, belasan tahun yang lalu, Ia sering diundang ceramah ke daerah Sumatera Selatan, khususnya Palembang.
Baca: Dokternya Dituduh Lecehkan Pasien Wanita, Manajemen RS Dr Soetomo Buka Suara
Karena yang mengundangnya adalah para petinggi negara, maka rumahnya pun bernuansa emas.
“Saya tertarik. Di otak saya, kalau rumah saya pakai emas keren juga, nih!” katanya lalu tertawa.
Akhirnya beberapa tahun kemudian, karena atap rumahnya habis dimakan rayap, Mamah Dedeh memutuskan untuk merombak ulang rumahnya hingga seperti sekarang.
Bagian dalam rumah Mamah Dedeh
Banyak Makanan
Selain hiasan emas, hal lain yang banyak terlihat di rumah Mamah Dedeh adalah makanan.
Namun yang menarik adalah banyaknya tumpukan karung beras.
Rupanya, Ia sudah 7 sampai 8 tahun melakukan kebiasaan di mana setiap tanggal 20 setiap bulannya Ia akan membeli 200 karung beras.
“Kan tetangga banyak yang, maaf, dalam tanda kutip kurang mampu, atau yang lewat-lewat macam pemulung Mamah kasih. Memang sudah buat itu, ada hak mereka,” ungkapnya.
Tumpukan makanan dan beras di rumah Mamah Dedeh
Tapi selain itu ada juga makanan yang disimpan di dalam lemari emasnya.
Belum lagi yang sudah dimasukkan ke dalam toples dan berjejer ada di meja ruang tamunya.
Mamah Dedeh sendiri berkata kalau ke rumahnya, silahkan untuk makan sepuasnya.
Soalnya, memang setiap harinya banyak orang ada di rumahnya.
“Di rumah Mamah itu tiap hari banyak orang, dari setengah 7 pagi, sampai malam. Tiap hari yang makan hampir 50 orang, jadi ramai terus,” katanya.
Dijelaskannya makanan itu kebanyakan adalah buah tangan datang dari orang-orang yang datang ke ceramahnya di berbagai daerah.
Siapa yang jadi ingin main ke rumah Mamah Dedeh?
Rumah Mamah Dedeh yang banyak makanan