Mahasiswa Rekam Hubungan Badan dengan Anak SMA, Videonya Tersebar Luas
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka setelah video persetubuhannya dengan seorang pelajar yang masih di bawah umum beredar.
Polres Karawang menetapkan M (23) sebagai tersangka, sementara untuk penyebar video persetubuhan tersebut, polisi masih melakukan pemeriksaan.
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Indramayu itu disangkakan Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 5 sampai 15 tahun penjara.
Baca: Kisah Tukang Becak Bertopeng Berjuang 8 Tahun demi Raih Gelar Sarjana
M diketahui melakukan persetubuhan dengan AR (16), siswi SMA di Karawang. Dengan sepengetahuan pacarnya, M merekam persetubuhan tersebut. Sialnya, pada Oktober 2018 video tersebut tersebar.
Kronologi
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengungkapkan, pada Juli 2018, keduanya melakukan reservasi hotel (check in) di salah satu hotel di Karawang Barat, sekitar pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
"Kemudian dalam kegiatan persetubuhan tersebut dilakukan pengambilan gambar yang dilakukan tersangka M. Korban perempuan itu juga mengetahui ada pengambilan gambar yang dilakukan saudara M," kata Slamet.
Slamet menyebut, tak ada pemaksaan dalam kasus persetubuhan tersebut. Sebab, M menjemput AR di rumahnya untuk kemudian pergi ke sebuah hotel.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, (melakukan hubungan badan) empat kali, dan yang direkam dua kali," katanya.
Baca: Pembunuh Satu Keluarga Diteriaki Kerabat Korban, Cabutin Giginya Satu per Satu
Menurut Slamet, pada Oktober 2018, AR meminta dikirimi video itu. Saat itu AR tengah berada di ruang kelas.
"Kemudian tanpa sepengetahuan dari AR, ada temannya, inisialnya D, mengambil atau mengkopi dan mengirimkan file video persetubuhan tersebut ke ponselnya," ungkapnya.
Video tersebut kemudian menyebar di kalangan siswa-siswi sekolah AR. Bahkan, S, salah satu siswa sekolah itu, memutar video tersebut menggunakan proyektor saat jam pelajaran kosong.
"Beberapa siswa juga merekam apa yang ditampilkan di proyektor tersebut. Sehingga video tersebut akhirnya tersebar," tambahnya.
Terkait penyebaran video tersebut, sambung Slamet, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap siswa-siswi tempat AR bersekolah.