Baca tanpa iklan
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Korem 043/Garuda Hitam pastikan tidak ada pengalihan arus dalam agenda kunjungan Presiden RI Joko Widodo selama di Lampung.
Komandan Korem 043/Gatam Kolonel Inf Erwin Djatniko mengatakan selama iring-iringan perjalanan rombongan kunjungan Presiden RI Joko Widodo tidak akan ada pengalihan arus.
"Untuk pengalihan arus sendiri, sampai saat ini tidak akan ada, tetap berjalan seperti biasanya, jadi mungkin VVIP ini akan lewat kendaraan yang ada dipinggirkan," ungkapnya, Kamis 22 November 2018.
Baca: 1.013 Personel Kepolisian Siap Amankan Rencana Kedatangan Jokowi ke Lampung
Masih kata dia, dalam pengamanan Kunjungan Presiden RI ini melibatkan unsur TNI Polri dengan mengerahkan kekuatan penuh, kurang lebih mencapai 3 ribuan personil.
"Itu semua sesuai kebutuhan, manakala tidak terlalu (dibutuhkan) tidak dikerahkan," jawabnya.
Selain melibatkan unsur TNI Polri, Danrem mengaku juga ikut melibatkan stakeholder yang ada di pemerintahan Lampung.
Baca: BREAKING NEWS - Pertahankan Motor Baru, Pedagang Susu Kedelai Terkapar di RS Dipukuli Begal
"Dalam satgas perlindungan juga akan bekerjasama dengan beberapa dinas, seperti dinas PU, Kesehatan, PLN, Damkar, dan Dinas PUPR itu yang kami libatkan dan itu dibawah kendali saya (Danrem) sebagai Dansatgas Panwil," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo dalam rencana kunjungan di Lampung, Jumat 23 November hingga 24 November 2018, Korem 043/Garuda Hitam menggelar apel gelar pasukan.
Apel pasukan yang digelar di lapangan Makorem 043/Garuda Hitam, Kamis 22 November 2018 dipimpin langsung oleh Danrem Kolonel Kav Erwin Djatniko.
Pantauan Tribun Lampung, Apel pasukan ini terdiri dari pihak TNI, Polisi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.
Selain menggelar apel pasukan Danrem Kolonel Kav Erwin Djatniko menyempatkan diri untuk mengecek kendaraan yang akan diturunkan dalam pengamananan.
Meliputi mobil ambulan, dua kendaraan tempur Pindad APS-3 ANOA, dan dua mobil Barakuda Gegana.