Hamisah memperagakan bagaimana dirinya merampas Putri dari tangan suaminya.
Sembari mengusap air mata Hamisah melanjutkan ceritanya.
"Saya susukan di situ sambil baring. Lalu suami saya masuk lagi ke kamar mengambil anak itu, kemudian dibawa keluar,” ucapnya.
Saat itu, Hamisah menuturkan jika ia sebenarnya ingin merebut kembali Putri dari suaminya.
“Saya mau rampas anak itu tidak bisa, karena saya lihat kondisi suami saya udah beda keliatannya," kenangnya.
Hamisah makin tak mampu menahan air mata ketika mengingat kejadian tersebut.
"Kemudian dibawanya ke dapur. Saya kejar ke dapur. Saya tarik anak saya. Tidak mau dilepaskan sama dia. Anak itu sudah nangis-nangis, anak itu dipeluknya keras dan tidak mau dilepaskan,” tutur Hamisah.
Melihat hal itu, Hamisah pun berteriak untuk meminta bantuan sepupunya.
“Kemudian saya teriak minta tolong. Sepupu saya di sebelah kiri rumah saya. Kemudian saya terjatuh. Anak saya pun dibantingnya," ucap Hamisah.
Ia menyingsingkan celana di kaki kirinya menunjukkan luka lecet di lutut karena terjatuh.
Melihat dirinya terjatuh, suaminya malah makin jadi membanting Putri Aisyah.
"Anak itu terus dibantingnya,” tuturnya.
Usai menuturkan bagaimana darah dagingnya dibanting berkali-kali ke lantai, Hamisah tampak tak kuasa menahan air matanya.
Meski begitu, ia terus saja melanjutkan ceritanya.
Kali ini, sambil terisak.