Tapi sensitif terhadap model. Kalau mobilnya tidak menarik, dari desain dan sebagainya, ia tidak membeli. Jadi mereka melihat produk-produk harus menarik,” ucap Soerjo.
Soal segmen LCGC sendiri, Soerjo mengungkapkan segmen ini menyumbangkan seperlima dari total market penjualan otomotif.
Jika diandaikan ini seperti tulang yang dibagi antara merek-merek lain yang memiliki produk di segmen yang sama.
“LCGC bukan hanya punya Toyota Daihatsu, merek lain juga. Sebenarnya LCGC itu tulang, bukan daging, cuma untuk memenuhi aturan pemerintah. Kalau untuk profit arahnya ke medium ke atas, LCGC comply ke pemerintah,” ucap Soerjo.