Tsunami Pesisir Lampung

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - 8 Jenazah Kembali Ditemukan di Kawasan PPI Bom Kalianda Lamsel

Penulis: Dedi Sutomo
Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

8 jenazah kembali ditemukan di di kawasan PPI Bom Kalianda pada pagi ini, Senin (24/12).

Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIADA – Tim gabungan pencari korban kembali menemukan 8 jenazah  di kawasan PPI Bom Kalianda, Senin (24/12) pagi.

Delapan jenazah  tersebut sudah dibawa ke RSUD Bob Bazar.

“Pagi ini ada 8 korban meninggal kembali ditemukan tim. Dan kita masih terus melakukan pencaharian korban yang mungkin belum ditemukan,” ujar Kabid Penanganan Bencana BPBD, Afendi kepada Tribun.

Menurutnya, sejak kemarin sudah ada beberapa laporan masuk dari pihak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya pasca terjadinya bencana gelombang tsunami yang menghantam kawasan pesisir pada Sabtu (22/12) malam.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - Jenazah Gitaris Band Seventeen Herman Membengkak dan Membiru

“Kemungkinan korban bisa bertambah. Karena laporan tentang adanya anggota keluarganya yang hilang masih terus masuk dari warga,” terang Afendi.

Seperti diketahui gelombang tinggi menghantam kawasan pesisir pantai Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) malam.

Dampak dari gelombang tinggi ini sejumlah daerah di kawasan pesisir Lampung Selatan mengalami rusak parah.

Kondisi terparah ada di desa Way Muli, Desa Way Muli Timur, desa Kunjir dan desa Rajabasa di Kecamatan Rajabasa serta kelurahan Kalianda di Kecamatan Kalianda.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - 5 Korban Meninggal di Lampung Selatan Belum Teridentifikasi

Ratusan rumah warga di kawasan pesisir ini porak poranda rata dengan tanah. 

Penyebab Tsunami

Volkanolog ITB Dr Mirzam Abdurachman mengungkap 4 kemungkinan terjadinya tsunami di  di pesisir Selat Sunda telah menelan ratusan korban jiwa.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun posko BNPB hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

Gelombang tsunami ini menimbulkan banyak pertanyaan, apa penyebab sebenarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menduga ada dua peristiwa yang memungkinkan menjadi pemicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda tersebut, yakni aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.

• Ibu Hamil 6 Bulan Tersapu Tsunami: Saya Merasa Hidup Akan Berakhir

Halaman
123

Berita Terkini