Ketua Komisi I DPRD Pringsewu Malu Warga Diminta Iuran Rp 15 Ribu untuk Fogging
Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GADINGREJO - Banyaknya pasien suspect demam berdarah dengue (DBD) di Pekon Gadingrejo Timur, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, mengundang perhatian DPRD Pringsewu.
Ketua Komisi I DPRD Pringsewu Anton Subagiyo meninjau langsung pasien DBD di sejumlah tempat pelayanan kesehatan di Kecamatan Gadingrejo, Senin, 28 Januari 2019. Di antaranya, Klinik Kosasih dan Puskesmas Gadingrejo.
Anton berharap Pemerintah Kabupaten Pringsewu dapat melakukan pembinaan masyarakat berkaitan antisipasi DBD.
• Resah Suspek DBD, Warga Gadingrejo Timur Rela Bayar Rp 15 Ribu Buat Fogging
"Bukan hanya melakukan tindakan pada saat sudah terjadi musibah. Kesalahan pihak-pihak yang bekerja di bidang kesehatan ini selalu bertindak di waktu ada musibah," ujarnya.
Dia mencontohkan, bila DBD selalu muncul pada musim hujan di bulan Januari, paling tidak Dinas Kesehatan memberikan pemahaman kepada masyarakat sejak Desember.
Sehingga, kata dia, masyarakat dapat mengantisipasi.
Anton menilai, kurangnya kinerja satker terkait menjadi penyebab banyaknya kasus DBD pada awal 2019 ini.
Menurut Anton, pemerintah seharusnya mendukung sistem.
Jadi, lanjut dia, jangan sampai puskesmas tidak memiliki kader binaan.
• DBD Renggut Nyawa Dua Warga Pringsewu
Anton menuturkan, saat ini puskesmas hanya terkesan menunggu pasien datang.
Anton juga meminta dinas kesehatan menunjukkan kepada masyarakat bagaimana cara berperilaku hidup bersih dan sehat.
Terlebih lagi, lanjut Anton, adanya informasi warga dimintai iuran Rp 15 ribu untuk pengasapan (fogging).
"Saya tidak ingin berulangkali (mendengar) ada tarikan atau bahasa iuran Rp 15 ribu kepada masyarakat. Malu. Sedangkan di kabupaten lain, yang kena DBD itu ada perhatian khusus dari pemerintahnya. Isunya dikasih santunan," ungkapnya.
"Masa kita cuma fogging membayar Rp 15 ribu. Kan malu. Itu nggak bisa dimaklumi, alasan apa pun," lanjutnya.
Menurut dia, fogging merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Anton pun berharap Diskes dapat lebih maksimal bekerja melayani masyarakat. (*)