Mata Istri Disiram Air Keras sampai Tak Bisa Melihat, Setelah Minta Uang Belanja ke Suami

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua bola mata Feni terlihat membiru dan berbinar-binar pasca disiram air keras oleh suaminya.

Dini yang masih duduk di bangku kelas VIII SM‎PN 11 Binjai sontak menjerit histeris.

Ia membuntuti ibunya yang berlari ke rumah tetangga mencari pertolongan.

Dikatakan Syafii, Darma juga melakukan pengancaman pasca berbuat keji kepada istrinya.

Sebelum kejadian, Feni juga sempat mencurahkan isi hatinya soal kelakukan Darma yang gemar judi.

"Darma juga ‎mengancam adik saya. Dibilangnya, puaskan matamu mandang-mandang itu. Ini kata adik Saya karena sebelum kejadian, ada dia dua hari nginap di sini."

"Uang belanja nggak dikasih. Ada uang malah untuk berjudi," beber kakak kandung Feni, Murniati.

Feni mendapat pertolongan seusai membasuh air keras dengan air.

Ia kemudian dibawa pihak keluarga ke Mapolsek Binjai Utara untuk melaporkan Darma sebagai pelaku tindak penganiayaan dalam rumah tangga.

Namun, upaya Feni ditolak Polsek Binjai Utara.

"Orang Polsek Binjai Utara menolak. Kami disarankan untuk melapor ke Polres Binjai."

"Sesampai di Polres malah diminta untuk berobat dulu ke RSUD Djoelham. Kami seperti dibolak-balik. Setelah dari Djoelham, malah minta surat dari polisi. Kata polisi minta visum," ungkap Syafii, kesal dengan pelayanan pemerintah.

Setelah bolak-balik kantor polisi dan rumah sakit, laporan Feni akhirnya diterima oleh Polres Binjai sesuai dengan Laporan Polisi Nomor 040/I/2019/SPKT C/Res Binjai dalam dugaan tindak pidana penganiayaan.

Laporan Feni diterima sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor STPLP/024/I/2019/SPKT 'C' Res Binjai.

‎"Untuk pengobatannya, awalnya di Rumah sakit Djoelham, tapi dari situ dirujuk ke Rumah Sakit USU Medan."

"Jadi, tiga hari sekali dicek. Butuh banyak biaya lah. Alhamdulillah ‎sekarang sudah mendingan Feninya."

"Tapi, keluarga dari suami nggak ada yang mau tahu," tukas Syafii.

Halaman
1234

Berita Terkini