Gadis Cilik dengan Luka Gigitan di Sekujur Tubuh Menangis di Pinggir Jalan Tengah Malam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kekerasan terhadap anak.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang gadis berusia tujuh tahun ditemukan berada di pinggir jalan saat tengah malam dengan luka gigitan di sekujur tubuh.

Sejumlah luka gigitan setidaknya ditemukan di pipi, telinga, perut, dan hampir di seluruh bagian belakang tubuh gadis cilik itu.

Peristiwa tersebut terjadi Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.

Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M Silalahi melalui Kasubbag Humas Polres Sumba Timur, Iptu I Made Murja menjelaskan, bocah perempuan berinisial N (7) ditemukan sedang menangis.

Korban menangis di pinggir jalan, tepatnya di Gapura depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Pakamburung, Kelurahan Kamalaputi, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Korban ditemukan pada Rabu (6/2/2019) sekitar pukul 23.00 Wita.

• Ustaz Arifin Ilham Pernah Digigit Ular Kobra hingga Koma Selama 21 Hari, Mimpi Zikir di Pulau

"Warga kemudian menyerahkan anak itu ke anggota Satlantas Polres Sumba Timur bernama Brigpol Muhamad Abd Hakim, yang kebetulan sedang melaksanakan patroli melewati kawasan tersebut," kata Made Murja kepada Pos Kupang, Jumat (8/2/2019).

Made Murja mengatakan, untuk keselamatan korban, petugas bersama warga membawa korban.

Korban dibawa ke Mapolres Sumba Timur.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap korban.

Setelah membawa korban, pengecekan dilakukan.

Sejumlah luka kemudian ditemukan di tubuh gadis cilik itu.

Diduga, luka-luka tersebut merupakan bekas gigitan.

"Terdapat luka bekas gigitan sebelah pipi kiri, di telinga bagian kiri, luka lebam di kedua pergelangan tangan bagian dalam dan luka bekas gigitan di hampir semua bagian belakang dan perut."

"Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Imanuel Waingapu guna dilakukan visum," terangnya.

Made Murja juga mengatakan, korban kabur dari rumah.

• Mahasiswa Anak Tentara Tewas Dianiaya Gara-gara Tak Pakai Helm, Sang Ayah Ungkap Pelukan Terakhir

Hal itu diduga karena korban dianiaya kakak kandungnya berinisial SSM (23).

Korban dianiaya dengan cara dipukul dan digigit.

SSM merupakan seorang ibu rumah tangga beralamat di jalan Muara Pantai, Kelurahan Kamalaputi.

Ayah Bunuh Anak Kandung

Kasus penganiayaan terhadap seorang anak juga terjadi di Tangerang.

Seorang ayah membunuh anak kandungnya yang masih berusia lima bulan pada Rabu (6/2/2019).

Pelaku bernama Slamet (24).

Warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang itu memukuli bayi laki-laki bernama Syaifullah di bagian dadanya.

Akibat perbuatan bapak kandungnya itu, bocah tersebut mengalami mengalami pendarahan dan patah tulang iga.

Peristiwa ayah membunuh anak kandungnya terjadi setelah pelaku pulang bekerja pada Rabu (6/2/2019) sekitar pukul 17.30 WIB.

• 2 Penyidik KPK Dianiaya sampai Wajah Sobek di Hotel Mewah Jakarta, Ada Gubernur Terlibat?

Kapolrestro Tangerang Kombes Abdul Karim menjelaskan, modus pemukulan yang dilakukan pelaku mengakibatkan korban meninggal dunia.

Abdul Karim mengatakan bahwa pelaku kerap memukuli korban.

Alasan penganiayaan itu dilakukan Slamet karena korban selalu menangis ketika berada di pangkuannya.

"Modus operandinya tersangka sering memukuli korban di bagian tubuh korban," ujar Karim saat dijumpai di Mapolrestro Tangerang, Jumat (8/2/2019).

"Karena kesal jika tersangka menggendong korban selalu menangis," ujar Karim menambahkan.

Menurutnya, jeritan sang bayi menjadi alasan pelaku untuk melakukan pemukulan.

Saat itu, pelaku yang pekerja paruh waktu tersebut baru pulang kerja.

Ketika itu, sang istri bernama Sumini menitipkan korban kepada pelaku.

Hal itu karena Sumini harus melayani pembeli di warung kelontongnya.

Namun, tangisan bayi di pangkuannya, membuat Slamet kesal.

Pelaku pun menganiaya buah hatinya sebanyak tiga kali.

Hal itu terjadi hingga korban terjatuh dan meninggal dunia.

Kapolres menuturkan bahwa pelaku melakukan aksi kekerasan itu saat dirinya dalam keadaan sadar.

"Ya kalau kita lihat memang ekonominya menengah ke bawah."

"Mungkin pelaku ini lelah bekerja dan melampiaskannya," ucapnya.

Sementara itu, pelaku tak memungkiri bahwa dirinya kalap saat mendengar suara tangisan korban selepas pulang bekerja.

Pelaku mengaku lelah usai bekerja.

• Satu Keluarga Dianiaya di Tapanuli Utara, Nenek Tewas Ditikam dan Cucu Nyaris Diperkosa

Sehingga ketika mendengar bayinya menangis, dia menjadi kesal.

"Saya capek pulang kerja."

"Kalau kerja berangkat jam satu siang, dan pulangnya nggak nentu," kata Slamet. 

Berita Terkini