Penuturan pelaku soal pengintaian yang ia lakukan, juga turut dibenarkan oleh keluarga dan tetangga Fitri.
Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam, saat ditanya perihal pelaku pembunuhan Fitri, seorang tetangga korban mengaku telah mengetahuinya.
"Sudah tahu. Kan ada di Facebook," kata seorang tetangga korban, Selasa (12/2/2019).
Berdasarkan cerita yang ia dapatkan, diketahui bahwa pelaku memang sudah memantau korban sejak lama.
"Saya tak lihat sendiri, tapi infonya begitu, sudah sebulan dia pantau. Naik motor," katanya.
Kabar tersebut semakin menguat setelah orangtua Fitri juga turut mengonfirmasi.
"Di Facebook juga kita lihat. Orangtuanya sendiri yang bilang. Dia (pelaku) nanya gas. Mungkin mau mantau korban," ujarnya.
Ayah Fitri, Ameng rupanya juga pernah bertemu dengan pelaku sebelum mengetahui anaknya meregang nyawa.
Bahkan Ayah Fitri sempat terlibat cekcok dengan YL di hari yang sama dengan tewasnya Fitri.
"Saya tak kenal dengan orangnya. Tapi katanya sudah dendam 5 tahun dengan anak saya," ujar Ameng.
Ameng menjelaskan bahwa sebelum mengetahui bahwa Fitri tewas mengenaskan, ia sempat bertemu dengan pelaku untuk membicarakan masalah elpiji yang dijual oleh Ameng dan Fitri.
Pelaku rupanya saat itu berpura-pura untuk membeli gas elpiji bahkan sempat terlibat cek cok dengan Ameng.
"Dia mau beli 15 tabung, dengan harga Rp 150 ribu. Saya bilang tak bisa, segitu harganya Rp200 ribuan. Gas sekarang susah," kata Ameng.
Dari penuturan Ameng tersebut, pihak kepolisian akhirnya melakukan penyelidikan lanjutan untuk menemukan pelaku yang membunuh Fitri.
Meskipun sempat bertemu dengan pelaku, Ameng mengaku tak mengenal sosok YL.