TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Mengalami delay pesawat, Ketua DPP Partai Demokrat Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon melayangkan protes.
Jansen Sitindaon diketahui mengalami delay penerbangan Sriwijaya Air SJ 010 rute Jakarta-Medan dari Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (3/3/2019).
Protes tak hanya dilayangkan pada manajemen Sriwijaya Air, melainkan juga Menteri BUMN Rini Soemarno hingga Presiden Jokowi.
"Semua agenda rusak ini tanpa solusi. Sriwijaya ini kan sudah diambil Garuda sudah berpelat merah, jadi bu Rini lihat ini, Direktur Utama Garuda kalau perlu pak Jokowi lihat ini," ucapnya via video berdurasi 1 menit 53 detik seraya menunjukkan sejumlah penumpang yang berkumpul di bandara Soekarno-Hatta.
"Hancurrrrr luluh lantah agendaku dibuat Sriwijaya.. Ketimbang emosi di bandara ini bagus viralkan saja biar bisa jadi perbaikan ke depannya. Niat ambil penerbangan paling pagi jam 6, malah jadi delay 3,5 jam! Hancur semua kegiatan di Dairi, dll," tulisnya di caption video tersebut.
Selain itu, Jansen mengunggah boarding pass miliknya.
Menurut dia, keterlambatan penerbangan itu berlangsung hingga enam jam.
Dia merasa agendanya untuk kerja politik terganggu.
• Tipu Pria Hidung Belang dengan Ngaku Masih Perawan, Para PSK Gunakan Darah Belut. Begini Modusnya!
• Terungkap, 2 Kegemaran Kapolsek AKP Sukimanto Usai Tugas Memburu Begal
• Warga Dente Teladas Tulangbawang Ketakutan, Preman Leluasa Rampas Motor dan Surat Tanah
• VIDEO Bocah Tersetrum di Tiang Listrik, Ibu-ibu Histeris, Ayo Tolong Pak, Cepat Pak
"Jangan dianggap karena saya oposisi kemudian saya dianggap cari cari persoalan. Tidak, ini fakta," tegasnya.
Tanggapan Sriwijaya Air
Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adriaan Saul telah menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan penerbangan tersebut kepada seluruh calon penumpang.
"Terkait adanya keterlambatan penerbangan Sriwijaya Air pada hari ini Minggu, 3 Maret 2019, saya mewakili seluruh karyawan dan karyawati Sriwijaya Air memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang Bapak/Ibu alami," kata Joseph dalam keterangan tertulis, Minggu (3/3/2019).
Kasus delay penerbangan juga pernah dialami putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming.
Hal ini diungkap seorang warganet dengan akun Facebook Henri Subiakto.
Menurut warganet tersebut, dirinya bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka saat menaiki pesawat Wings dari Solo ke Surabaya.
Henri Subiakto yang dalam profilnya bekerja sebagai dosen ini menuliskan dalam Facebooknya, ia terkena delay hampir tiga jam.
"Hari Minggu ini pesawat Wings dari Solo ke Surabaya harusnya terbang jam 10.30, tapi delay hampir 3 jam. Baru nyampai Surabaya jam 14.30 saat Juanda turun hujan," tulisnya.
Ia selanjutnya menemukan satu penumpang istimewa yang tak lain adalah putra pertama Presiden Joko Widodo.
Menurut Henri, Gibran saat itu pergi sendiri dan tidak ada pengawalan.
Ia pun menuliskan kalau putra Presiden Joko Widodo tersebut juga kehujanan seperti penumpang lainnya.
Henri pun menuliskan kekagumannya pada sosok Gibran Rakabuming.
"Salut saja saya dg anak presiden kita ini, sebenarnya dia bisa saja mendapat perlakuan istimewa. Pengamanan dan penjemputan, bukan malah dibiarkan kehujanan, tidak dijemput dan dibiarkan didelay sampai 3 jam. Tapi itulah keluarga Presiden Jaman now. Tidak mau menggunakan fasilitas dan tidak pula aji mumpung," tulisnya.
Menurut Henri, kemungkinan Gibran Rakabuming datang ke Surabaya untuk mengurus bisnisnya.
"Mungkin sore ini Mas Gibran datang ke Surabaya lagi ngurus bisnis pribadinya. Yaitu Bisnis Martabak "Markobar" yg ada di jalan Pucang Anom Timur, Surabaya. Inilah Anak Presiden yg jualan Martabak. Itulah Gibran Rakabuming (ed) bin Joko Widodo" tulisnya.
Curhatan mengenai anak presiden Jaman Now ini bisa dilihat di akun Facebook Henri Subiakto.
Beberapa warganet yang memuji Gibran Rakabuming yang tidak dimanjakkan dengan fasilitas negara.
Berikut komentar beberapa warganet.
Mardi Siswoyo: Benar" luar biasa, keteladanan putra pemimpin yg patut di contoh.
Suryani Aprillia: Selalu suka dengan kerendahan hati keluarga Pak Jokowi, Dari awal pun tidak pernah mau ikut campur dengan embel2 posisi Bapaknya.
Yati Setiawati: Itulah patuut di contoh. ga sombong. ga blagu walaupun. anak orang no 1.
Benaya Siahaan Siahaan: Dia merasa sama dgn rakyat kebanyakan....karena itu dia tidak merasa takut tanpa pengawalan.
Indah Wuri: Presiden now mmg is the best, anaknya jg keren ga pakai fasilitas bokapnya T.O.P.
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com/TribunTravel/Taryono)