Setelah melakukan penyelidikan, petugas berhasil mengamankan AB (23), warga Rokan Ulu, Riau, pada 24 Februari sekitar pukul 17.00 WIB, setelah melakukan aksinya di ATM BNI Jalan Paria, Iringmulyo, Metro Timur.
"Jadi komplotan ini punya peran masing-masing secara terstruktur. Ada yang bagian mengganjal tempat kartu masuk.
Kemudian setelah ada korban, pelaku lain masuk pura-pura membantu dengan menukar ATM korban," bebernya saat ekspose di Mapolres Metro, Rabu (6/3).
Satu pelaku lain kembali masuk dan bertugas mengingat pin ATM korban. Sedangkan tersangka AB berperan pura-pura antre di luar mesin ATM, untuk menghalangi nasabah lain yang hendak mengambil ATM.
"Jadi sangat terstruktur," terangnya.
Setelah berhasil mengelabui korban, para tersangka pergi ke mesin ATM lain untuk mentransfer uang yang ada di ATM korban ke beberapa rekening.
Total Rp 74 juta uang korban EV meluncur ke rekening-rekening yang dimiliki para pelaku.
Kapolres mengatakan, pihaknya masih mengembangkan aksi ganjal ATM tersebut. Termasuk memburu tiga pelaku lain yang telah diketahui identitasnya.
"Mereka ini masih pakai cara manual ya. Ganjal pakai tusuk gigi, bukan skimming," imbuhnya.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa dua buah tusuk gigi yang dipotong ujungnya dan dicat hitam, satu dompet, KTP, Sim A, ATM Bank Mega, BNI, BRI, dan uang tunai Rp 1.150.000.
Sementara tersangka AB mengaku sengaja datang ke Metro untuk membobol mesin ATM. Ia dan rekan-rekannya datang sebulan silam, dan indekos di kota tersebut.
Selama di Metro, warga Rokan Ulu, Riau, itu mengaku sudah lima kali membobol ATM.
"Kami ngekos di sini (Metro). Baru satu bulan. Kalau bobol ATM di Metro ini sudah lima kali," ujarnya, Rabu.
AB mengaku mendapat bagian paling kecil di antara rekan-rekannya. Ia pun berharap ketiga rekannya ditangkap polisi.
"Saya dapat bagian paling kecil, cuma Rp 8 juta. Kami ngekos di sini (Metro)," ujarnya.