Gegana Temukan Bom di Atap Rumah: Untung Gak Meledak di Sini, Jadi Apa Kampung Ini kalau Meledak

Penulis: hanif mustafa
Editor: Heribertus Sulis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana penangkapan terduga teroris asal Lampung di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu, 9 Maret 2019 malam.

"Alasan pulang mimpi nyium kaki maknya. Pulang ke sini gak ada ongkos, akhirnya jual handphone," jelasnya.

Pemuda ini dikenal warga sosok yang pendiam dan kurang bersosialisasi sejak kecil.

"Dia itu pendiam, gak pernah menegur siapa pun di jalan baik kawan muda dan orang tua, main selonong boy," ungkapnya.

Menurutnya, RS juga tidak punya teman di Kampung Penengahan. RS juga dikenal tidak suka melihat orgen tunggal.

RS bahkan pernah melempar rumah orang yang sedang menampilkan orgen tunggal.

"Itu sebelum dia pergi ke Banten. Ya, hanya sekali," cerita dia.

RS belum berkeluarga alias masih bujang. Sebelum pergi ke Banten dan Palu, RS sempat berdagang tas di perempatan Sukamenanti.

RS juga pernah menjual batu akik saat musim batu akik.

Jaringan Abu Hamzah

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Lampung menangkap seorang terduga teroris berinisial RS alias PS (23), warga Jalan Sam Ratulangi, Penengahan Raya, Kedaton, Sabtu (10/3/2019), sekitar pukul 17.00 WIB.

RS diduga hendak melakukan amaliyah bom di markas kepolisian Lampung dan Jakarta.

RS diduga merupakan jaringan Abu Hamzah.

Penangkapan RS sendiri berdasarkan pengaduan orangtua RS kepada pihak kepolisian.

Orangtua RS merasa perilaku anaknya berubah pasca sering bepergian ke berbagai tempat.

Tak ingin anaknya melakukan hal-hal yang merugikan orang banyak, orangtua pun mengizinkan polisi untuk mengamankan sang anak.

Dari hasil pengamanan, polisi mendapatkan barang yang diduga bom.

Barang tersebut terdiri campuran potasium klorat, switching on off.

• Berita Lampung Terpopuler hingga Hari Ini: Bapak Kos Cabuli Siswi, Detik-detik Teroris Ditangkap

Barang diduga bom itu disimpan di atas loteng rumah tetangganya berinisial L.

Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto mengungkapkan bahwa RS saat ini telah ditangani Desus 88 Anti Teror.

"Diamankan oleh Densus 88," ujar dia. Sayangnya kapolda belum bersedia menjelaskan secara rinci soal penangkapan RS ini.

Sementara DM, ibu RS menuturkan, keluarga tidak mengetahui jika RS menyimpan bom.

DM mengakui, memang sikap dan perilaku anaknya tersebut berubah pasca pulang dari Banten pada awal Januari 2019.

Halaman
1234

Berita Terkini