Di sela-sela aktivitasnya menggembalakan kambing, lama kelamaan ia tertarik menjajal barbel.
Wawan harus melewati perjuangan dan pengorbanan panjang untuk menjadi atlet berkaliber dunia.
Bahkan untuk mewujudkan cita-citanya ia harus rela tinggal jauh dari keluarga sejak kelas 5 SD.
• Eko Yuli Irawan: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bukan Cuma Hak Atlet Peraih Medali
Berlatih di Bogor di bawah arahan tangan dingin Yon Haryono dan Joni Firdaus, bakat juara terus ditunjukkannya.
Pengorbanan meninggalkan keluarga sejak usia dini terbayar impas dan berbuah manis.
Pada kompetisi perdana tingkat junior tahun 2002 di Indramayu, ia langsung menyabet emas pada kelas 35 kilogram.
Prestasi demi prestasi pun akhirnya dicatatkan Wawan selepas torehan medali perdananya di Indramayu.
Hingga menyabet emas Asian Games 2018.
(tribunlampung.co.id/indra simanjuntak)