Ia kemudian dikembalikan ke Indonesia.
Gagal berangkat, Pak Jenggot pun tetap belajar merakit bom dari buku-buku panduan sambil dibimbing oleh gurunya berinisial TH.
• Kisah Kopassus Selamatkan Pramugari dari Siksaan Teroris saat Pembajakan Pesawat Garuda Woyla
TH lebih dulu ditangkap di Pemalang, Jawa Tengah.
Pak Jenggot yang sehari-harinya bekerja sebagai juru parkir, begitu tekun mempelajari buku-buku yang diberikan gurunya tersebut.
Bahkan, ia diketahui telah menjalani latihan perang (I'dad) di Gunung Ciremai, Cirebon, bersama anak buahnya S.
S pun telah ditangkap di wilayah Tamansari, Bogor, Jawa Barat pada 17 Mei 2019.
Hasilnya, ia memiliki kemampuan merakit bom dengan daya ledak tinggi.
Ia juga mempunyai laboratorium untuk menguji beberapa bom rakitannya.
"Karena dia memiliki ketekunan maka dia berhasil bahkan dia juga mengembangkan laboratorium sendiri dalam rangka membuat bom."
"Bahan-bahannya dibeli online, ada dari toko kimia, dan akan kami dalami semua jejak digital mereka," ujarnya.
Dari hasil perakitannya, sebanyak enam buah bom dipersiapkan untuk sasaran targetnya thogut saat penetapan hasil Pemilu 2019 tanggal 22 Mei, di depan Kantor KPU, Jakarta.
"Karena kelompoknya menyatakan setia kepada ISIS, jadi ada seruan ISIS internasional memerintahkan kepada siapa saja yang sudah membaiat ke ISIS silakan melakukan aksinya apalagi di bulan puasa."
• Mantan NII Ungkap Sosok Teroris Asal Lampung, Taripudin Berubah Sejak Tinggal di Bandar Lampung
"Karena ini suatu momentum bagi mereka untuk melakukan jihadnya amaliahnya," tuturnya.
"Kebetulan puasa ini ada momentum nasional tanggal 22 Mei akan diumumkan perhitungan suara."