Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Serius tangani gangguan terhadap pemudik, anggota Polresta Bandar Lampung disiagakan 24 jam di Pos Terpadu di Terminal Tipe A Rajabasa.
Pantauan Tribun Lampung, puluhan polisi tengah terjaga di Pos Terpadu Terminal Rajabasa, Senin dini hari, 3 Juni 2019.
Selain disediakan kursi, Pos Terpadu Polresta Bandar Lampung juga menyediakan kasur lipat bagi pemudik.
Belasan pemudik pun terpantau tengah tidur di pos tersebut.
Rani yang tengah terjaga mengatakan untuk sementara ia memilih menginap di pos terpadu Polresta Bandar Lampung sembari menunggu sinar matahari terang.
• Prakiraan Cuaca BMKG Lampung Senin 3 Juni 2019
"Nunggu dulu disini mau ke Lampung Tengah, ini sama keluarga," ungkapnya, Senin dini hari, 3 Juni 2019.
Rani pun memilih menginap di terminal lantaran di pos terpadu sudah disediakan tempat untuk istirahat.
"Kayak barak tapi lumayan lah, bisa buat nglurusin badan dan ada polisi yang berjaga jadi lebih tenang kalau ada apa-apa," tandasnya.
• Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 Syawal 1440 H Hari Ini, PP Muhamaddiyah Tetapkan Lebaran 5 Juni 2019
Pemudik Ini Pilih Istirahat di Pos Terpadu Terminal Rajabasa Karena Dijaga 24 Jam
Sementara itu, salah satu anggota pos terpadu yang tengah berjaga mengaku setiap malam banyak pemudik yang memilih menginap di pos terpadu.
"Banyak biasa jam tigaan seperti ini," ungkap pria yang tak mau disebut namanya.
Lanjutnya, para pemudik lebih memilih tidur dipos terpadu lantaran bisa berbaring untuk melepas lelah.
"Busnya ada, tapi berangkat juga jam 6-an, kalau nunggu di bus capek, jadi pilih disini," timpalnya.
Kata dia, saat para pemudik tidur melepas lelah, ia bersama personil lain berjaga.
"Pemudiknya tidur, kalau kami 24 jam jaga, tapi ya gantian bukan berarti jaga terus," tandasnya.
Dilain pihak Kapolresta Bandar Lampung Kombes Wirdo Nefisco memberi arahan anggotanya untuk menghilangkan kesan angker terminal rajabasa melainkan rasa aman dan nyaman.
"Sudah saya sampaikam kami serius (menangani) terkait gangguan terhadap masyarakat terutama yang berpotensi kriminalitas," tegasnya.
Wirdo mengatakan terminal Rajabasa sebagai pusat tujuan masyarakat yang hendak melaksanakan perjalanan mudik maupun balik.
"Kita ketahui terminal ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan didalam kota Bandar Lampung maupun keluar kota Bandar Lampung, maka kami tidak mau masyarakat terganggu (karena) kriminalitas, baik pencopetan penipuan hipnotis dan lain lain," ujarnya.
Maka di Terminal Rajabasa didirikan pos terpadu yang dijaga oleh anggota selama 24 jam secara bergantian.
"Dan untuk sementara, so far (sejuh ini Terminal Rajabasa) masih kondusif dan terkendali," ucapnya.
Wirdo pun mengatakan bahwa pihaknya lebih proaktif.
"Yang jelas kami proaktif, tidak akan menunggu adanya laporan, sudah kami petakkan potensi potensi itu, sehingga begitu ada (kriminalitas) langsung kami tindak," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)