Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Puluhan penumpang KMP Mutiara Persada II sempat melakukan aksi di pelabuhan Bakauheni pada sabtu (8/6) siang.
Aksi para penumpang ini karena melihat kapal KMP Mutiara Persada II yang telah berhasil dievakuasi namun belum juga sandar.
Kapal justru mengambil posisi standby di arah deramaga 5 pelabuhan Bakauheni. Pada mulanya KMP Mutiara Persada akan sandar di dermaga 3, pasca berhasil di evakuasi pada sekitar pukul 10.00 wib.
“Pada awalnya saat melihat kapal yang kandas berhasil di evakuasi kita sudah senang. Tetapi justru kapal tidak sandar, malah mengambil posisi standby di tengah laut. Padahal kita bertahan di pelabuhan karena menunggu kapal berhasil di evakuasi,” terang Hendri, seorang penumpang yang hendak ke Padang.
Para penumpang yang sudah menunggu di pelabuhan Bakauheni sejak kemarin merasa heran. Dan para penumpang kemudian memprotes dengan melakukan aksi di jalur keluar demaga 2.
Beruntung aksi para penumpang KMP Mutiara Persada II ini segera dapat diredam. Para penumpang pun diajak bersama-sama menunggu KMP Mutiara Persada II yang akan sandar di dermaga 3 pelabuhan Bakauheni.
Tepat pada sekitar pukul 13.00 wib, KMP Mutiara Persada II pun sandar di dermaga 3. Proses sandar kapal dibantu dengan kapal toagboat Merak.
Cukup lamanya proses penanganan kandasnya KMP Mutiara Persada II ini membuat para penumpang sempat merasa kecewa. Pasalnya KMP Mutiara Persada kandas pada Jumat (7/6) dini hari kemarin. Kapal baru bisa dievakuasi pada sabtu pukul 10.00 wib.
• KMP Mutiara Persada II yang Kandas Berhasil Dievakuasi
Akibat lamanya evakuasi kapal yang kandas, penumpang pun harus menunggu di pelabuhan Bakauheni lebih dari 30 jam. Perjalanan mereka pun terhambat untuk bisa sampai tujuan.
“Saya ada acara keluarga di Pringsewu nanti malam. Dan besok minggu sudah harus pulang karena senin sudah akan masuk kerja,” terang Joko seorang penumpang yang hendak ke Pringsewu.
• Terjunkan 3 Tugboat, KMP Mutiara Persada II yang Kandas Akan Dievakuasi Pagi Ini
Sementara Ari penumpang lainnya yang hendak ke Medan mengaku sangat kecewa dengan kejadian ini. Ia pun berharap pemerintah bisa lebih tegas lagi dalam menegakan aturan untuk penyeberangan kapal ferry.
Untukk kapal-kapal yang nilai tidak layak, diharapkan untuk tidak lagi beroperasi. Sehingga tidak lagi ada kapal yang mengalami kejadian kandas seperti yang dialaminya dengan KMP Mutiara Persada II.
“Saat naik kita melihat kondisi kapal kurang layak. Saat dalam perjalanan hujan deras, untuk tempat penumpang bocor. Kurak layaknya untuk kondisi kapalnya,” kata dia.
Kejadian kandasnya KMP Mutiara Persada II di gosong (gugusan karang) dekat pulau Rimau pada jumat dini hari kemarin menjadi catatan negative pelayanan mudik lebaran 2019 ini pada penyeberangan lintasan selat Sunda.
Kondisi kelayakan kapal menjadi sorotan. Pasalnya kondisi cuaca selama mudik lebaran ini terpantau relative normal. Kedepan pemerintah selaku regulator bisa lebih tegas dalam pengawasi kondisi kapal penyeberangan di lintasan selat Sunda. (tribunlampung.co.id/dedi sutomo)