Baca tanpa iklan
"Cuma ya namanya kompetisi itu kan tidak hanya soal main bagus, tapi kami butuh poin, dan kalau dari hitung-hitungan target kan masih minus," tambah Setyo.
"Karena kami berpikir di dua laga home (kandang) itu bisa dapat poin enam, sementara sampai empat pertandingan baru dapat empat poin," imbuhnya.
PSIS Semarang sempat berambisi mengejar minus target poin saat bertamu ke markas Bali United 22 Juni 2019 lalu.
Tapi, alih-alih mendapat poin, PSIS Semarang justru kalah lewat gol semata wayang striker naturalisasi Bali United, Ilija Spasojevic di pertengahan babak kedua.
"Waktu di Bali berharap dapat poin sehingga setidaknya bisa mengurangi minusnya. Apapun hasil sudah terjadi, kami tidak perlu sesali," kata Agung.
Pasca laga kontra Bali United, Agung berharap masalah penyelesaian akhir (finishing touch) PSIS Semarang bisa lebih baik saat menghadapi Perseru Badak Lampung FC dan misi mengejar poin bisa terpenuhi.
Dalam laga kontra Bali United, PSIS Semarang sebetulnya memiliki kans membobol gawang lawan lewat peluang dari beberapa pemain depan PSIS namun melenceng tipis dari gawang Bali United.
"Cuma ya faktor finishing yang masih kurang."
"Intinya dalam sepak bola kalau tidak bisa bermain bagus yang terpenting bikin gol," ucap Setyo.
"Dari evaluasi kemarin anak-anak sudah main bagus, pertahanan, tengah, depan sudah bagus, hanya tinggal memanfaatkan peluang yang ada menjadi gol."
"Makanya kami berharap di Badak Lampung bisa dapat poin, menang atau setidaknya seri untuk mengurangi minus poin sesuai target," harap Agung.
(Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah/Tribunjateng.com)