Bakauheni-Palembang Hanya 4-5 Jam via Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung

Penulis: Dedi Sutomo
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerbang tol Bakauheni Selatan. Bakauheni-Palembang Hanya 4-5 Jam via Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Rencana peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung masih menunggu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ruas tol sepanjang 185 kilometer ini rencananya diresmikan pada Agustus ini.

Namun sejauh ini belum ada kepastian waktu terkait rencana peresmian tersebut.

“Kita masih menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat untuk rencana peresmian tersebut. Sejauh ini belum ada informasi tentang kepastian waktunya,” ujar Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung Yoni Satyo, Rabu (31/7/2019).

Menurut dia, saat ini progres pembangunan jalan tol ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung sudah mencapai 96 persen.

Main road (badan jalan utama) sudah mencapai 98 persen.

Saat ini, terang Yoni, hanya tinggal penyempurnaan di beberapa titik ruas.

Selain itu, masih dilakukan penyelesaian untuk pintu tol Kayu Agung, marka dan rambu di sepanjang jalan tol.

Dengan beroperasinya jalan tol ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung, waktu tempuh Bakauheni-Palembang terpangkas dari 10-12 jam menjadi 4-5 jam saja.

Bakal Jadi Tol Terpanjang di Indonesia, Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Beroperasi Agustus

93% Siap Digunakan, Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Bakal Pecahkan Rekor Tol Terpanjang di Indonesia

Di sepanjang ruas JTTS Terbanggi Besar-Kayu Agung akan ada sembilan titik rest area, baik pada sisi kanan dan kiri.

Saat ini rest area sedang dalam tahap pembangunan.

Rest area yang telah siap saat ini ada di titik Km 215 dan Km 234.

Jal tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 kilometer telah resmi beroperasi sejak Maret 2019 lalu.

Segera beroperasinya ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung disambut baik oleh para pengguna jalan tol, khususnya sopir truk angkutan barang.

Pasalnya, kondisi jalan lintas tengah Sumatera relatif lebih jauh dan memakan waktu lama.

Sedangkan jalan lintas timur saat ini kerap mengalami kendala.

Seperti beberapa waktu lalu, jalintim sempat putus akibat jembatan penghubung yang berada di perbatasan Lampung-Sumatera Selatan di Kabupaten Mesuji jebol.

“Kita senang kalau tol Terbanggi Besar-Kayu Agung bisa segera beroperasi. Karena akan mempercepat akses sampai ke Palembang,” terang Safri, sopir truk barang.

Warga Palembang ini mengatakan, terkendalanya jalinpantim beberapa waktu lalu telah menghambat distribusi barang.

Karena truk angkutan barang harus memutar melalui lintas tengah yang membuat waktu tempuh lebih lama.

Terkait tambahan biaya operasional untuk tol, Safri mengatakan itu  sudah diperhitungkan oleh perusahaan.

Akan Ada Overpass di Tol Lampung Kecamatan Lambu Kibang

Tol Terpanjang di Indonesia

Tak lama lagi, status tol Bakauheni-Terbanggi Besar sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia bakal tergeser.

Predikat jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut akan digantikan oleh tol Terbanggi Besar-Kayu Agung.

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar "hanya" sepanjang 141 km.

Sementara tol Terbanggi Besar-Kayu Agung memiliki panjang 185 km.

Sebelum tol Bakauheni-Terbanggi Besar, status tol terpanjang di Indonesia dipegang oleh tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 km.

Rencananya, tol Terbanggi Besar-Kayu Agung diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2019 mendatang.

Namun, tol Terbanggi Besar-Kayu Agung juga tidak akan lama menyandang status tersebut.

Calon tol terpanjang di Indonesia adalah tol Padang-Pekanbaru sepanjang 240 km.

Ruas tol Padang-Pekanbaru ditargetkan beroperasi 31 km lebih dulu dalam kurun 2020-2021.

Kemudian di posisi ketiga ada tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 144 km.

• Jadi Tol Terpanjang, Ini Fakta-fakta Tol di Lampung yang Diresmikan Presiden Jokowi 8 Maret 2019

• Truk Bermuatan Bawang Merah Ludes Terbakar di Tol Lampung

Daftar tol terpanjang di Indonesia:

1. Padang-Pekanbaru: 240 km

2. Terbanggi Besar-Kayu Agung: 185 km

3. Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat: 144 km

Beroperasi Agustus 2019

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung rencananya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2019 mendatang.

“Informasinya seperti itu. Bulan Agustus mendatang untuk tol ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung akan resmi beroperasi,” kata Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung Yoni Satyo kepada Tribunlampung.co.id, Kamis, 27 Juni 2019.

Ia menambahkan, ruas tol sepanjang 185 km ini masuk tahap finishing atau sudah mencapai 93 persen.

Ruas tol masih belum selesai adalah ruas Simpang Pematang-Kayu Agung.

Ada beberapa titik masih sampai tahap pekerjaan lapis finish flexible pavement (aspal).

“Kemudian juga penyelesaian untuk guard rail, reflector, marka jalan, median barrier serta penyelesaian gerbang tol Kayu Agung dan gerbang tol Lambu Kibang,” ujar Yoni.

Rencananya, ada 9 rest areal di sepanjang ruas tol Bakauheni-Kayu Agung, baik pada sisi kanan maupun kiri.

Saat ini rest area ini masih dalam tahap pembangunan konstruksi.

“Yang sudah hampir selesai rest area Km 215 dan Km 234,” terang Yoni.

Beroperasinya jalan tol ruas Terbanggi Besar–Kayu Agung akan memangkas waktu tempuh Bakauheni-Palembang.

Biasanya waktu tempuh mencapai 10-12 jam menjadi 4-5 jam.

Khusus ruas JTTS Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer sudah beroperasi sejak Maret 2019.

• JTTS Renggut Korban Jiwa, Polda Lampung Ingatkan Sopir Istirahat di Rest Area

Sopir Truk Antusias

Rencana beroperasinya JTTS ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung disambut positif para pengguna jalan, terutama sopir truk angkutan barang.

Pasalnya, kondisi jalan lintas tengah Sumatera relatif lebih jauh dan memakan waktu lama.

Sedangkan jalan lintas timur saat ini kerap mengalami kendala.

Seperti jalan jembatan penghubung di perbatasan Lampung-Sumatera Selatan di Kabupaten Mesuji ambrol.

“Kita senang kalau tol Terbanggi Besar-Kayu Agung bisa segera beroperasi. Karena akan mempercepat akses sampai dengan ke Palembang,” terang Rizal, sopir truk angkutan barang lintas pulau.

Warga Plaju, Palembang ini menambahkan, tambahan biaya operasional untuk melintas di tol menurutnya hal biasa.

Pemilik perusahaan atau truk sudah memerhitungkan kondisi tersebut. Terpenting menurutnya distribusi barang lebih lancar. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo/Daniel Tri Hardanto)

Berita Terkini