Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Berbagai info mengenai bayi wajib diketahui orangtua. Satu diantaranya info tentang adanya sudden infant death syndrome (SIDS) yakni kematian mendadak pada bayi kurang dari satu tahun.
dr Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A memaparkan, sampai sekarang penyebab SIDS belum bisa diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan terjadinya SIDS baik berkaitan dengan bayi maupun ibunya.
Berkaitan dengan bayi misalnya, bayi prematur atau kurang bulan, dan bayi dengan berat lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) tanpa memandang usia kehamilan.
Pada bayi prematur, fungsi pengaturan pernafasan diotak masih belum sempurna. Sehingga sering ditemukan bayi yang dirawat di NICU lupa nafas (istilah orang awam), karena bayi itu tiba-tiba tidak bernafas.
Setelah nafasnya dirangsang, seperti disentil telapak kakinya, atau dadanya ditekan sedikit, bayi itu kembali bangun dan bernafas. Begitupun dengan bayi berat lahir rendah berkaitan dengan fungsi pengaturan pernafasannya.
Kemudian bayi yang tidur dengan posisi tengkurap atau miring. Apalagi jika bayi gemuk atau obesitas, saluran nafas semakin terpengaruh terutama saat posisi itu. Jadi sebaiknya bayi tidur dalam posisi telentang.
"Sementara itu, berkaitan dengan ibunya, yakni kebiasaan mengkonsumsi napza dan merokok. Saya juga pernah membaca literatur, ibu yang saat melahirkan usianya kurang dari dua puluh tahun, bisa meningkatkan risiko SIDS pada bayinya," ujar dokter dari RSUD Dr. H. Abdul Moeloek itu.
Faktor risiko juga bisa datang dari kondisi ruangan tempat bayi berada yang terlalu dingin atau panas. Kondisi ruangan tersebut akan berdampak pada fungsi pengaturan pernafasan otak si bayi.
Satu lagi faktor risiko yang harus diketahui orangtua, risiko bayi tidak sengaja tertindih saat tidur bersama orangtua. Jadi disarankan agar bayi tidur diranjang terpisah dari orangtua walaupun dalam satu kamar.
Orangtua juga tidak boleh melupakan adanya kelainan bawaan. Seperti kelainan gen dan jantung. Apalagi diawal kehidupan ada beberapa penyakit seperti jantung bawaan yang bisa menyebabkan bayi meninggal mendadak jika ada penutupan suatu saluran mendadak.
dr Roro mengatakan, SIDS tidak bisa dicegah, karena SIDS merupakan kematian mendadak pada bayi. Segala sesuatu yang mendadak tidak bisa dicegah.
Apalagi penyebab SIDS sampai sekarang belum bisa ditentukan secara pasti. Sehingga semakin sulit mencegah SIDS terjadi. Namun ibu masih bisa menghindari faktor risiko SIDS pada bayinya.
"Untuk itu penting bagi ibu untuk mengetahui segala faktor risiko. Sebenarnya faktor risiko yang sudah saya sebutkan hanya beberapa. Masih banyak faktor risiko lain yang bisa meningkatkan terjadinya SIDS," ujar dr. Roro.
Menurut dr Roro, secara data, kasus SIDS di Lampung masih sangat jarang terjadi. Jika dibuat perbandingan, hanya 2 dari 100 ribu bayi yang lahir mengalami SIDS. Sisanya, bayi dalam keadaan hidup.
"Tapi mungkin saja, ada bayi yang mengalami SIDS tapi tidak dibawa ke tenaga medis oleh orangtuanya. Bisa jadi orangtuanya berpikir, bayinya sudah meninggal dan sudah tidak bisa tertolong, jadi buat apa dibawa ke tenaga medis," pungkas dr Roro.
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)