Napi Telan Ponsel Saat Disidak, Charger dan Simcard Masih Tertinggal di Dalam Perut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - sel tahanan. Napi Telan Ponsel Saat Disidak, Charger dan Simcard Masih Tertinggal di Dalam Perut.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang narapidana atau napi telan ponsel saat petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak).

Ternyata tak cuma ponsel, ia juga menelan catu daya atau charger ponsel.

Ponsel tersebut akhirnya dikeluarkan dari dalam perut napi tersebut melalui jalan operasi.

Insiden napi telan ponsel dan charger tersebut terjadi di Penjara Tihar di New Delhi, India.

Penjara Tihar dianggap sebagai salah satu penjara terbesar.

Selain itu, Penjara Tihar juga menjadi salah satu kompleks penjara paling aman di Asia.

Menurut sumber yang dikutip India Today, napi telan ponsel dan charger diidentifikasi sebagai Sundar Rajaram.

Ia dijebloskan ke Penjara Tihar setahun lalu terkait kasus perampokan dan pencurian.

• Napi Koleksi Ribuan Foto Panas Pelajar SD hingga SMA, Terungkap Modus dan Motifnya

• Napi Way Hui Diduga Meneror di Facebook

Sundar Rajaram nekat menelan bulat-bulat ponsel miliknya, termasuk charger dan kartu SIM, demi menghindari pemeriksaan yang dilakukan petugas penjara.

Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah pihak penjara menerima laporan bahwa Rajaram telah menyembunyikan ponsel di dalam selnya.

Saat petugas akan menggeledah sel miliknya, mereka tidak dapat menemukan perangkat komunikasi yang dimaksud.

Namun diketahui kemudian, Rajaram telah lebih dulu menelan ponselnya sebelum petugas memeriksa selnya.

Narapidana itu kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Deen Dayal.

Ia segera menjalani prosedur operasi untuk mengeluarkan ponsel dari dalam perutnya.

Dokter berhasil mengeluarkan sebuah ponsel China dari dalam perut narapidana itu.

Tetapi SIM mikro dan perangkat pengisi daya berukuran mini masih belum dapat dikeluarkan.

"Benda lain yang masih tertinggal akan dikeluarkan saat operasi berikutnya," kata petugas medis rumah sakit.

Kasus narapidana yang menyelundupkan ponsel ke dalam sel tahanan di penjara India bukan merupakan hal baru.

Bahkan, hal itu terjadi di penjara besar dan ketat seperti Penjara Tihar di New Delhi.

Tak jarang, satu set perangkat ponsel digunakan oleh banyak tahanan di dalam penjara.

Menurut pihak Penjara Tihar, otoritas penjara telah menyediakan fasilitas telepon yang dapat digunakan para tahanan untuk menghubungi kerabat dan keluarga mereka di luar penjara.

Namun, seorang narapidana hanya dapat menggunakan fasilitas telepon selama lima menit untuk sekali panggilan.

Dan, nomor yang dihubungi harus sudah diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak administrasi penjara.

Setelah lewat lima menit, sambungan telepon akan terputus secara otomatis.

Dilansir India Today, Penjara Tihar di New Delhi mampu menampung hingga 16.000 narapidana.

Petugas kerap menggelar pemeriksaan sel secara mendadak.

Petugas pun kerap menemukan banyak ponsel yang disembunyikan para tahanan.

Setelah insiden yang terjadi baru-baru ini, sistem keamanan di Penjara Tihar saat ini tengah berada di bawah pengawasan.

Driver Ojol Dapat Order dari Nusakambangan

Sebelumnya diberitakan, sebuah tangkapan layar berisi chat seorang driver ojek online di Cilacap, Jawa Tengah.

Sang driver ojek online mendapat order dari seseorang yang diduga narapidana (napi) di Pulau Nusakambangan.

Tangkapan layar itu kemudian viral di media sosial.

Tangkapan layar ponsel berisi percakapan driver ojol dengan napi Nusakambangan tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Soni Failani di grup Facebook Paguyuban Driver Online Cilacap (DOC) pada 26 Mei 2019.

Dalam chat tersebut, pemesan meminta agar driver menjemputnya di Nusakambangan dan membawakannya sebuah pakaian.

Dari chat tersebut terlihat pemesan seolah-olah hendak kabur dari Nusakambangan.

Berikut, isi chat tangkapan layar ponsel yang diunggah aku Facebook tersebut:

Driver : Sore, nunggu di mana ya mas

Pemesan: Mas kenapa ya bolak balik dicancel, Saya di Nusakambangan. Mau kabur bisa bantu nggak mas. Sekalian bawain baju biasa. Ntar saya ganti

Driver: Mau renang apa mas ke daratnya

Pemesan: Ya dibawain baju maksudnya. Saya butuh baju biasa

Driver: Ini ojek motor mas bukan ojek kapal

Pemesan: Ntar saya bayar gede mas

Driver: Hati-hati mas mbok dimakan buaya, lagi berkeliaran buayanya

Pemesan: Malah nakut-nakutin orang saya mau kabur

Menanggapi beredarnya chat tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakat (Kalapas) Batu Nusakambagan Erwedi Supriyatno mengatakan telah mengetahuinya sejak beberapa waktu lalu.

Saat dicek, Erwedi mengatakan bahwa tidak ada napi di Nusakambangan yang melakukan pemesanan ojek online.

"Sekitar 10 hari lalu begitu saya mendengar ada chat antara ojol dan yang mengatasnamakan napi, saya langsung cek semua lapas.

Ternyata tidak ada sama sekali napi (yang order ojol)," kata Erwedi melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2019).

Menurut Erwedi hal itu tidak mungkin dilakukan napi.

Chat yang beredar luas di dunia maya tersebut diduga dilakukan oleh seseorang yang iseng.

"Masa ada napi mau kabur ngomong dan naik ojol. Ojol kan dilarang menyeberang ke NK (Nusakambangan), itu peraturan kami, jadi nggak mungkin bisa. Mungkin hanya orang iseng aja," jelas Erwedi.

• Inilah Penjara Mewah dengan Fasilitas Hotel, Napi Dapat Gaji Rp 2,4 Miliar

• Kerusuhan di Penjara, Napi Main Bola Pakai Kepala yang Dipenggal

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hindari Pemeriksaan, Narapidana di Penjara India Telan Ponsel dan "Charger"

Berita Terkini