Petani Lampung Buang Tomat Berton-ton ke Dalam Jurang, Terlilit Utang hingga Rp 70 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Kotimah (kiri) bersama ibunya saat ditemui di kediamannya di Dusun Sampot, Desa Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Rabu (4/9/2019). Petani Lampung Buang Tomat Berton-ton ke Dalam Jurang, Terlilit Utang hingga Rp 70 Juta.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BALIK BUKIT - Sebuah video memperlihatkan petani buang tomat berton-ton ke dalam jurang di Lampung Barat.

Video tersebut menjadi viral setelah beredar di aplikasi pesan WhatsApp.

Harga tomat yang anjlok hingga Rp 500 per kilogram (kg) membuat para petani merugi puluhan juta rupiah.

Dalam dua bulan terakhir, harga tomat terus mengalami penurunan.

Polisi Jalan Kaki 5 Jam Tangkap 3 Pembantu Asal Lampung, Terkait Kasus Istri Bakar Suami dan Anak

Bocah 8 Tahun Menjerit-jerit Dibakar Teman Sekolah, Para Pelaku Menonton Sambil Tertawa

Hal tersebut termasuk di Lampung Barat.

 

Kondisi itu membuat seorang petani terlilit utang hingga Rp 70 juta.

Mirisnya, ia menggadaikan tanahnya untuk modal menanam tomat.

Karena frustrasi, sejumlah petani buang tomat berton-ton ke dalam jurang.

Peristiwa itu terlihat dalam sebuah video viral yang beredar di WhatsApp.

Dalam video itu, mereka meminta pemerintah segera menyikapi anjloknya harga tomat.

Hal tersebut agar petani tidak merugi.

Usut punya usut, video viral tersebut dibuat di Pekon Sedampah, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat beberapa hari lalu.

Simak, videonya di bawah ini.

Tidak Laku

Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, video itu dibuat seorang warga Dusun Sampot, Desa Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat bernama Fredi.

Halaman
123

Berita Terkini