TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang bocah berusia 10 tahun dibunuh tetangganya sendiri dengan cara digorok pakai golok.
Adapun, pelaku berinisial Ah (31).
Pemuda tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.
Ia merupakan warga Desa Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Benar, kejadiannya tadi siang, korban dihabisi menggunakan golok atau parang," ujar Kasat Reskrim Polres Hulu Sungai Tengah, Iptu Sandi, saat dihubungi, Selasa (17/9/2019).
Korban, Rosdiana (10), mengalami luka serius di bagian kepala dan leher.
• Gadis Remaja Dibunuh di Saung Tengah Kebun lalu Jenazahnya Diperkosa Tiga Orang
• Nenek Dibunuh dan Dibakar Gara-gara Utang Rp 15 Ribu, Pelaku Tak Sengaja Lihat Korban
Seusai membunuh, pelaku Ah (31) sempat melarikan diri.
Namun, ia berhasil diamankan warga.
Pelaku lantas dibawa ke polsek setempat.
Masih dari keterangan polisi, pelaku diketahui pernah dirawat di rumah sakit jiwa pada Januari tahun lalu.
Namun, untuk memastikan kembali apakah pelaku masih mengalami gangguan jiwa atau tidak, polisi akan membawa pelaku ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa kembali.
"Kami periksakan dulu ke Sambang Lihum (rumah sakit jiwa), baru kami bisa menentukan langkah selanjutnya," ucap Sandi.
Sandi menambahkan, pelaku dan korban dalam kasus bocah dibunuh tetangganya, masih ada hubungan keluarga.
Rumah pelaku dan korban berdekatan.
"Jadi, untuk pelaku dan korban ini masih ada hubungan keluarga, rumah mereka berdempet muka belakang," tambah sandi.
Untuk kepentingan penyelidikan, pelaku yang sebelumnya ditahan di Polsek Limpasu, dibawa ke Polres HST.
Nenek Dibakar
Sebelumnya, seorang nenek dibunuh dan dibakar di Garut lantaran soal utang Rp 15 ribu.
Polisi telah menangkap pelaku.
Pelaku diketahui berinisial AA.
Sementara, korban bernama Iyah (60).
Ia merupakan warga Kampung Cipareuhan Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, Garut.
Kasus nenek dibunuh dan dibakar berawal dari dendam pelaku AA kepada korban.
Diketahui, korban dan ibu pelaku sempat berselisih pada 2 minggu ke belakang.
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Senin (16/9/2019), saat ekspose kasus pembunuhan tersebut, mengungkapkan, sekitar dua minggu lalu, ibu pelaku dan korban sempat berselisih soal utang sebesar Rp 15 ribu.
Diduga, korban saat itu mengucapkan sesuatu yang membuat pelaku sakit hati.
Hingga, pada Sabtu (14/9/2019) siang, pelaku hendak pergi ke hutan mencari madu.
Pelaku melihat korban berada di salah satu saung.
Saung itu berada di kebun di pinggir hutan di Kampung Lebakjero Desa Jayabakti.
Melihat korban seorang diri, pelaku pun pulang ke rumah.
Ia mengambil golok dan kembali menghampiri pelaku yang masih berada di saung.
"Korban lagi duduk istirahat di pinggir saung langsung dibacok dari samping hingga kena bagian pipinya," kata Budi Satria Wiguna.
"Kemudian dibacok lagi dua kali di bagian wajah hingga langsung tersungkur tak bergerak," lanjut Budi Satria Wiguna.
Setelah mengetahui korban tak bergerak lagi dan tewas, pelaku langsung menutupi tubuh korban menggunakan ijuk dari atap saung.
Setelah itu, pelaku pun mencoba menghilangkan jejak dengan membakar saung, tempat tubuh korban yang sudah ditutupi ijuk.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh anak korban setelah mengetahui ada kebakaran saung.
Awalnya, warga menduga kebakaran biasa.
Hingga, aparat kepolisian dari Polsek Banjarwangi tiba di tempat kejadian.
Polisi menduga korban sengaja dibunuh.
Aparat kepolisian pun bergerak cepat dengan membawa jenazah korban ke RSUD dr Slamet Garut untuk diautopsi.
Setelah itu, polisi meminta keterangan sejumlah saksi.
Kebanyakan saksi merupakan warga setempat.
Kepolisian menyimpulkan AA adalah terduga pelaku.
"Motifnya dipastikan karena dendam, tidak ada motif lainnya," jelas Budi.
Setelah mengetahui identitas pelaku, aparat kepolisian pun melakukan pencarian.
Pada Minggu (15/9/2019) malam, keberadaan pelaku diketahui di wilayah Kecamatan Cibiuk.
Pelaku berhasil diamankan tidak lebih dari 24 jam.
Kapolsek Banjarwangi Ipda Masrokan menuturkan, saat warga menemukan tubuh korban di lokasi saung yang terbakar, pelaku masih ada di kampungnya.
Setelah berkembang dugaan pembunuhan, pelaku langsung meninggalkan kampungnya.
Pelaku bisa dideteksi keberadaannya setelah ada informasi dari warga.
• Adu Mulut hingga Saling Dorong, Emak-emak Berantem Rebutan Daging Rendang Saat Kondangan
• Pemuda Bakar Motornya Saat Ditilang, Ternyata Bukan Peristiwa Pertama
Pelaku yang biasa bekerja sebagai penjahit, berada di tempatnya bekerja di Cibiuk.
"Pelaku dan korban masih bertetangga, orangtua korban dan pelaku sebelumnya memang sempat berselisih dua minggu lalu," katanya, saat menjelaskan kasus nenek dibunuh dan dibakar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sadis, Pria Ini Gorok Anak Tetangga hingga Tewas