Nita (23), kakak Aldi mengatakan, dia dihubungi pemilik indekos yang mengabarkan kondisi adiknya tidak sehat.
Saat disambangi, Nita kaget melihat tubuh adiknya lecet dan bagian pipi lebam hingga sulit bicara.
Kepada kakaknya, Aaldi bercerita ia mendapatkan perlakuan kasar saat ikut diksar.
Hal senada juga diceritakan Jumiati (43), ibu Frans.
Frans sempat pingsan saat dibawa ke RS Bintang Amin sekitar pukul 12.00 WIB.
Kepadanya, Frans menceritakan selama diksar berlangsung, dia mendapat perlakuan kasar dari senior UKM Cakrawala.
“Katanya, dia (Frans) dipukul, disabet. Selama lima hari juga hanya makan nasi putih. Jadi, perutnya sakit,” kata Jumiati.
Alumnus UKM Cakrawala, Perdiansyah mewakili panitia pelaksana mengatakan pelaksanaan diksar sudah dilakukan sesuai SOP, termasuk saat melakukan penanganan medis.
Ia menjelaskan, Aga sempat pingsan dua kali pada Kamis (26/9/2019) dan Minggu (29/9/2019).
Perdiansyah menyebut Aga kelelahan.
“Saat jatuh yang pertama sudah ada upaya penanganan medis dari panitia. Kemudian, saat persiapan pelantikan pada Minggu pagi, korban jatuh lagi dan oleh panitia dievakuasi ke pemukiman warga. Setelah itu dibawa ke rumah sakit,” kata Perdianysah, Senin (30/9/2019).
Sementara itu, pengurus UKM Cakrawala, Shyntia Claudia mengatakan, pelaksanaan diksar tersebut sudah sesuai standar yang telah ditentukan sebelumnya.
Diksar tersebut mencakup pelatihan mental dan fisik.
“Kegiatan fisik seperti push up. Kegiatan ini sudah sesuai standar diksar pecinta alam lainnya, tujuannya agar bisa menghadapi dan beradaptasi terhadap kondisi alam,” katanya.
Ada lebam di tubuh Aga