Cara Kim Jong Un Doktrin Rakyat hingga 'Disembah' Bak Tuhan di Korea Utara

Penulis: Beni Yulianto
Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis oleh KCNA pada 17 Agustus 2019 menunjukkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tersenyum dengan para pejabat militer senior yang mengelilinginya juga tertawa ketika merayakan kesuksesan peluncuran senjata pada Jumat (16/8/2019).(AFP/KCNA VIA KNS)

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Siapa tak kenal kekuasaan Kim Jong Un di Korea Utara? Gaya kepemimpinannya yang absolut membuatnya ditakuti.

Dengan kekuatan tiraninya dia berhasil memerintah dan memicu ketakutan orang-orang Korut sehingga mereka tunduk dan patuh kepadanya.

Bahkan, lebih ironisnya, Kim Jong-Un disebut sebagai "Tuhan" dan disembah oleh orangt-orang Korut.

Secara luas, Korea Utara telah mematikan bergam agama lain yang masuk ke negaranya, menurut CBN News.

Sebagai gantinya rakyatnya menyembahnya sebagai dewa, bahkan orang-orang di sana mengidolakan dinasti Kim.

Rupanya anak-anak di Korea Utara telah didoktrin untuk memuja pemimpin mereka.

Kim Jong-Un sendiri telah berkuasa sebagai generasi ketiga dari generasi tersebut, dia dijuluki sebagai pemimpin tertinggi.

"Dari mereka kecil, kami sudah mendidik anak-anak untuk mengenal pemimpin besar dan pemimpin tertinggi," Kata Kang Sun Hui, Kepala Sekolah TK Sinuiju, di Korut.

Sosok Ri Sol Ju, Istri Cantik Kim Jong Un yang Misterius, Hobinya Tak Disangka-sangka

Pemimpin Diktator yang Kejam, Wajah Kim Jong Un Muncul di Iklan Masker Kecantikan

"Hal yang paling penting adalah, anak-anak mengagumi partai dan pemimpin serta bangsa ini, lalu kami menyisipkan kesetiaan," tambahnya.

Ketika anak-anak masuk ke sekolah, mereka sudah dijejali dengan studi revolusioner, yang merupakan bagian dari kurikulum.

Mereka mulai memperlajari masa kecil pemimpin Kim dua jam setiap minggu.

Dua tahun kemudian, mereka mulai membahas Kim Jong-Suk, istri Kim Il-Sung atau ibu dari Kim Jong-il.

Pada tahun terakhir sekolah, sekitar seperlima minggu waktu belajar, dikhususkan untuk mata pelajaran ini.

Itu telah dimulai sejak TK, dari sekitar 750 anak, 39 lainnya dimabil dalam bagian Mass Games.

Sebuah pertunjukan propaganda di mana mereka menari dan bernyanyi tentang kebaikan Korea Utara.

Pada saat itu, mereka juga disaksikan oleh Kim Jong-Un, sebanyak enam kali sejak masa kekuasaanya.

Halaman
12

Berita Terkini