Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seribuan mahasiswa Polinela menggelar aksi damai di dalam GSG kampus setempat.
Presiden Mahasiswa Polinela M Daniel MA saat ditemui Tribun Lampung di GSG Polinela, Jumat (4/10/3019) mengatakan aksi damai ini bertujuan untuk meminta kepada pihak rektorat agar memenuhi tuntutan mahasiswa.
Seperti alat praktikum yang masih minim seperti alat ukur jarak yang digunakan masih minim.
Kemudian kuranngya ruang perkuliahan dimana mahasiswa harus bertabrakan setiap kali ada mata kuliah.
"Jadi kadang jadwalnya bertabrakan dengan kelas lainnya, ini yang membuat mahasiswa geram menuntut rektorat fasilitasi kemauan mahasiswa," katanya.
Diharapkan agar bangunan ruang kuliah ditambah lagi sehingga para mahasiswa bisa berkuliah dengan nyaman.
Lalu ada juga mata kuliah tentang praktik perah sapi, dimana mahasisiwa hanya disediakan sapi jantan.
• Perawat Jumraini Dipenjara Saat Hamil, Mantan Ketua DPRD Lampung Turun ke Jalan Ikut Unjuk Rasa
Karena sejatinya yang bisa diperah itu sapi betina, dan ini menjadi tuntutan mahasiswa Polinela.
Apalagi Polinela ini kampus vokasi yang memang banyak praktikumnya, sekitar 70 persen di lapangan.
Elvin, mahasisiwi prodi teknologi perbenihan Polinela mengatakan apalagi UKT dikampus ini sekitar Rp 5 juta minimal tahun ini.
• Promo Honda Oktober 2019, Beli Motor Skutik Honda Genio Dapat Potongan Harga hingga Rp 1,2 Juta
Tetapi listrik yang sering digunakan selalu mengganggu perkuliahan yang down aliran listrik saat digunakan.
Hanya ada dua unit komputer yang bisa digunakan untuk perkuliahan. Mahasisiwa merasa kecewa serta resah dengan persoalan ini.
Apalagi targetnya Polinela menjadi kampus kelima terbaik diantara kampus politeknik negeri seluruh Indonesia.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)