Baca tanpa iklan
"Karena sensi gitu lho, (kalau ibu) dikit-dikit ngomel, dikit-dikit ngoceh kalau sama bapaknya kan main-main, diangkat-angkat," kata Gisel.
Walaupun seperti itu, Gisel tetap percaya di lubuk hati Gempi, ia tetap tidak bisa berpisah dengan ibunya.
Sebetulnya, Gisel dan Gading Marten tidak mempermasalahkan hak asuh anak.
Gading Marten, Gisel, dan anak perempuan mereka saat di acara pernikahan. (Instagram/@gadiiing)
Mereka sepakat untuk tetap menjadi partner dalam mengasuh dan membesarkan Gempi.
Baik Gading Marten dan Gisel mendapat akses penuh bila akan bertemu Gempi.
Gisel mengatakan Gempi tetap ceria dan tidak sedih terkait perceraian orangtuanya.
"Sebenarnya anaknya happy-happy aja, dia (Gading Marten), he is not going anywhere, dia bakalan ada kok buat Gempi juga, jadi apa yang perlu kita sedihin sebenarnya," ucap Gisel.
Meski begitu, Gisel tetap merasa bersalah karena tidak bisa mewujudkan keluarga utuh untuk Gempi.
"Tidak bisa mewujudkan keluarga utuh, bapak ibu satu rumah sampai dia besar, pasti lah ada (rasa bersalah), kalau enggak kan saya kayak enggak punya hati," katanya.
Gading Marten dan Gisel berusaha agar Gempi tidak mendapat dampak buruk dari hasil perceraian keduanya.
"Ya pastilah ada rasa sedih cuma ya kita balik lagi ke pemikiran awal ini untuk yang terbaik dan pasti saya akan meminimalisir kerusakan psikologi yang mungkin akan didapat oleh anak yang orangtuanya berpisah," jelas Gisel.
Gading Marten mengungkapkan Gempi adalah anak yang manis.
"Dia sayang sama bapaknya, sayang sama ibunya," kata Gading Marten di hadpaan awak media.
Gisel dan Gading Marten sepakat akan menjelaskan kondisi rumah tangga mereka kepada Gempi di waktu yang tepat.
Sebab, saat ini, Gempi masih belum mengerti apa yang terjadi, terlebih usianya juga masih anak-anak.