Namun hal itui berbeda dengan unggahan akun @Kemhan_RI pasca Prabowo Subinato menjadi menhan, jumlah like komentar maupun retweetnya bisa mencapai ribuan
Hal ini terlihat saat akun @Kemhan_RI memposting ucapan selamat datang Selamat datang Bapak Prabowo Subianto @prabowo sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia masa bakti periode 2019-2024. #Kemhan, pada 22 Oktober 2019.
Dari postingan tersebut jumlah likenya mencapai 6,7 k, Retweet mencapai 1.8K, dan dikomentari 333 akun.
Bahkan postingan-postingan akun @Kemhan-RI pasca Prabowo menjadi Menhan kini jumlah likenya tak lagi dibawah angka 100, karena sudah diatas angka ribuan.
Wakil Direktur Center for Strategic and International Studies, Washington, Amerika Serikat tersebut, mengatakan kecewa karena Prabowo dianggap memiliki catatan buruk dalam hal Hak Asasi Manusia (HAM).
Hal itu ia ungkapkan dalam video wawancara yang diunggah kanal Youtube VOA Indonesia, Rabu (23/10/2019).
"Sedikit mengecewakan melihat Prabowo kembali memiliki kekuatan di pemerintahan," jelas Brian.
Brian mengatakan, langkah Jokowi merangkul Prabowo dan pensiunan jendral-jendral militer, menggambarkan kekhawatiran Jokowi akan keselamatan dirinya.
"Menggandeng Prabowo, badan-badan keamanan, dan pensiunan jendral-jendral militer, mencerminkan bahwa Jokowi Khawatir akan keamanan dirinya sendiri yang selalu dalam ancaman," tambah Brian.
"Sangat luar biasa, setelah lima tahun berkuasa, Jokowi masih belum bisa tenang berada dalam kandang singa di Jakarta," ujarnya.
Pendapat yang sama disampaikan oleh Zachary Abuza, Professor di National War College, di Washington, DC.
Zachary menyatakan saat ini Jokowi sedang menghadapi banyak tantangan.
"Dia (Jokowi) sedang menghadapi banyak masalah yang datang dari segala arah," kata Zachary.
"Dia tidak mengira dirinya akan diprotes besar-besaran oleh kelompok pendukungnya sendiri," sambungnya.
Kebijakan Jokowi memasukkan Prabowo dalam Kabinet Indonesia Maju dianggap naif oleh Zachary.