Ungkap Pemicu Perceraian dengan Garuda, Yusril Sebut Ada Upaya Ingin Melumpuhkan Sriwijaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum yang juga pemegang saham Sriwijaya Air membeberkan kronologi perceraian Garuda Indonesia-Sriwijaya Air.

Yusril menilai Garuda sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya.

2. 15 Penerbangan Dibatalkan

Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya, termasuk di Lampung.

Setidaknya 15 penerbangan Sriwijaya Air dari Bandara Soekarno-Hatta sempat tidak beroperasi pada Kamis (7/11/2019).

“Berdasarkan data yang kami peroleh sejak awal ada 11 penerbangan yang batal. Tadi jam 16.00 WIB tambah 4 lagi (yang batal),” ujar Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soetta Angkasa Pura II Febri Toga Simatupang kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Bahkan, sejumlah penumpang di Bandara Mozes Kilangan Timika, Papua, sempat memblokade pintu keberangkatan untuk penumpang pesawat Garuda Indonesia yang akan berangkat ke Nabire.

Akibatnya, penumpang pesawat Garuda Indonesia harus melewati pintu keberangkatan internasional.

Adapun pembatalan penerbangan Sriwijaya Air di sejumlah titik disebabkan karena pihak Garuda Indonesia melalui GMF tidak merilis izin kelayakan terbang pesawat Sriwijaya Air sebagai imbas dari putusnya hubungan kerja sama.

Asal tahu saja, selama masuk dalam lingkaran kerja sama dengan Garuda, maintenance pesawat Sriwijaya Air ditangani oleh GMF.

Sriwijaya akhirnya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri.

"Sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Group," ucap Yusril.

BREAKING NEWS - Sriwijaya Lampung-Jakarta Batal Terbang, Penumpang Terpaksa Carter Mobil

3. Jalan Buntu

Yusril menyebutkan, putusnya kerja sama antara kedua maskapai itu karena adanya jalan buntu (deadlock) dalam menyusun Board of Directors (BoD) dalam rapat Jumat pagi kemarin.

Para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Group.

Yusril menuturkan, nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu telah dikirimkan ke pihak Garuda Indonesia, Citilink, dan GMF hari ini.

Halaman
1234

Berita Terkini