Pelaku tampak berada di dekat sebuah mobil berwarna hitam dengan posisi tergeletak di posisi ban depan kiri mobil.
Disinyalir posisi bom diletakkan pelaku di area badan untuk aksi bom bunuh diri tersebut.
Sampai saat ini belum ada pejabat berwenang di Polrestabes Medan yang bisa dimintai keterangan perihal kejadian itu.
Suasana di lokasi masih mencekam.
Polisi telah memberikan police line (garis polisi) agar tidak melewati area tempat pelaku bom bunuh.
Konfirmasi Gojek
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, salah satu aplikator ojek online, Gojek mengaku tidak dapat berkomentar mengenai atribut yang digunakan terduga pelaku.
"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut. Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku," ujar Vice President of Corporate Communications GOJEK, Kristy Nelwan, Rabu (13/11/2019)
Ia mengatakan Gojek telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi.
"Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," pungkasnya.
Saksi Dengar Suara Ledakan Kuat
Salah seorang saksi, Lila Mayasari mengatakan bahwa saat kejadian dia sedang berada di Polrestabes Medan untuk melakukan pengurusan SKCK.
Lila berangkat dari rumah sekitar pukul 08.00 WIB dan sekitar pukul 08.30 WIB, dia sampai di lokasi untuk mengurus SKCK.
Tak berapa lama berselang, betapa terkejutnya Lila saat mendengar suara ledakan yang begitu keras.
Dia sontak terkejut dan langsung melihat kondisi yang terjadi diluar.