TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kebakaran yang melanda kios tambal ban di Jalan Raden Imba Kusuma RT 31 Lk 1, Sumberejo Sejahtera, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, diduga dipicu puntung rokok.
Saksi mata bernama Ida Fitri mengatakan, sumber api berasal dari kasur yang terbakar.
Dia menduga, kasur itu terbakar karena putung rokok.
Ida menyebutkan, setelah mendobrak pintu kios tambal ban, ia melihat sumber api berasal dari kasur di kamar pemilik kios.
"Saya lihat dari kamar, dan asap putih itu dari kasur," kata Ida, Minggu (17/11/2019).
"Saya mengiranya puntung rokok. Karena pagi itu si Lay pesan teh manis ke saya. Terus ada telepon, saya dengar. Kemudian Lay langsung pergi. Bisa jadi lupa rokoknya," tandasnya.
• BREAKING NEWS - Kebakaran di Kemiling, Kios Tambal Ban Dilalap Si Jago Merah
• Kios Tambal Ban terbakar, Toni Dengar Suara Orang Teriak-teriak: Eh Asap Sudah Ngepul
Dobrak Kios
Melihat asap putih mengepul, Ida Fitri meminta bantuan.
Pedagang soto betawi ini berusaha memadamkan api dengan mendobrak pintu kios.
"Tapi saya gak kuat. Saya tendang gak jebol," ujarnya.
Tanpa pikir panjang, Ida pun meminta bantuan kepada Arif, pegawai mebel di samping kiosnya.
"Ya tadi dipanggilin saya. Terus itu pintu kan gembokan. Saya tendang saja sekuat tenaga," katanya.
Arif pun berhasil membuka pintu kios.
Namun, ia tak menyangka ada tabung gas di dekat ruangan yang terbakar.
Melihat ada tabung gas 3 kg, Arif pun memilih untuk mundur dan menyelamatkan diri terlebih dahulu.
"Niatnya mau madamin pakai alat seadanya. Pas didobrak, ada tumpukan tabung gas. Ya saya mundur. Daripada risiko," ujar Arif.
Ditinggal Pemilik
Ditinggal pergi sang pemilik, sebuah kios tambal ban rata dengan tanah.
Toni, saksi mata, menyebutkan, kejadian ini berlangsung cepat.
"Saya itu lagi kerja bakti di belakang, ada orang teriak-teriak. Saya liat ke arah teriakan, eh asap itu udah ngepul," kata Toni.
• Cinta Ditolak Anak Lurah, Pria asal Lampung Bakar Mobil Warga di Madiun
Toni menuturkan, warga langsung menuju arah api.
"Kami dobrak, mau kami padamin. Tapi api sudah gede. Pemadam terus datang," katanya.
Saat kebakaran, tidak ada orang sama sekali di kios tersebut.
"Ditinggal pergi. Biasanya kalau Minggu ke gereja. Jadi gak ada korban," timpalnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)