Meski tak melihat langsung kejadian, Sapto mengaku, ia mendapat informasi dari pengendara sepeda motor yang ada di belakang korban.
"Jadi, korban itu jalan di Jalan Raden Imba Kusuma dari atas (Kemiling) menuju ke bawah (Tugu Durian), pas di pertigaan Susunan Baru ada mobil keluar," ujarnya.
"Mobil itu nggak berhenti langsung jojong belok kiri ke bawah, pas korban ini jalannya kenceng ditambah turunan," imbuhnya.
Karena kaget, korban langsung rem mendadak.
"Pas ngerem itulah, mungkin nggak kuat nahan pas turunan, jatuh ke kiri, ngebanting," katanya.
• Obrolan Terakhir 2 Sopir Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Lihat Foto dan Videonya
Sapto menambahkan, akibatnya, korban mengalami luka parah di bagian kepala.
"Itu pukul 07.30 WIB, saya heran kepalanya luka parah padahal masih ada helm dan terkunci," tandasnya.
Masih Bergerak
Saat ditolong, guru muda yang mengalami lakalantas tunggal di Jalan Raden Imba kusuma, pertigaan Susunan Baru, sempat bergerak.
Sapto mengatakan, setelah kecelakaan, korban Dian Febrina masih terlihat sempat bergerak.
"Tadi itu sempat gerak, kejang gitu, makanya kami cepat tolong," sebutnya, Selasa 3 September 2019.
Selang beberapa waktu, polisi datang untuk mengamankan lokasi.
"Barang-barang awalnya sudah saya amankan, kemudian saya serahkan polisi karena diminta," katanya.
Menurut Sapto, ia sempat mendatangi alamat yang tertera di identitas korban, yakni Kaliawi, Bandar Lampung.
Namun saat dicari, ternyata tidak ada keluarga di sana.
• Pria Ini Tonton Live Streaming Kecelakaan yang Renggut Nyawa Calon Istrinya
"Saya konfirmasi ke SMA 2 Perintis, kan korban ngajar di sana, rupanya pernah tinggal di Kaliawi, dan aslinya dia di Bernung, Wiyono," paparnya.
Sapto menambahkan, korban langsung dilarikan ke RSUDAM setelah mengalami kecelakaan.
"Korban langsung dilarikan ke RSUDAM," terangnya.
Akan Menikah
Paman korban, Hasan mengungkapkan, korban merupakan calon pengantin wanita yang rencananya akan menikah pada bulan ini.
Hal itu disampaikan Hasan di RSUDAM.
"Rencananya mau nikah bulan ini, tapi nggak tahu umurnya sampai sini saja,” ungkap Hasan.
Menurut Hasan, keponakannya tersebut melalui Jalan Raden Imba kusuma untuk memangkas waktu.
Korban merupakan guru matematika di SMA 2 Perintis, Bandar Lampung.
“Dia itu mau kerja, dari Bernung, kalau lewat jalan itu lebih cepat," katanya.
Hal ini pun diamini oleh sepupunya, Hengki Ahmat Jazuli
"Jadi motong jalan biar cepat," ungkap Hengki.
Hengki menuturkan, korban rencananya akan menikah.
"InsyaAllah menikah, rencana tahun ini, sudah bisik-bisik sama keluarga dan memang cukup umur untuk menikah," tandasnya.
Rem Mendadak
Polisi menduga korban kecelakaan tunggal lantaran kaget lalu mengerem mendadak.
Kasatlantas Polresta Bandar Lampung, AKP Reza Khomeini mengatakan, korban kaget setelah melihat mobil melintas di dekatnya.
Ia lalu melakukan pengereman mendadak.
• Selubung Mistis di Balik Kecelakaan di Tol Cipularang, Antara Mitos dan Penjelasan Ilmiah
"Diduga, korban kaget saat ada mobil yang hendak keluar dari gang dekat SD 2 Susunan Baru," kata Reza Khomeini, Selasa, 3 September 2019.
Dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), kata Reza, kejadian bermula saat kendaraan sepeda motor Honda Supra X warna hitam Merah Nopol BE 3187 BW yang dikemudikan Dian Febrina (34) melaju dari arah Kemiling menuju ke arah Lembah Hijau.
"Sesampainya diturunan dekat gang SDN 2 Susunan Baru korban melakukan pengereman mendadak. Sehingga, korban terjatuh dan meninggal dunia," ungkap Reza Khomeini. (tribunlampung.co.id/tribun sumsel)